JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani angkat bicara terkait pernyataan Menteri Koperasi dan UKM Budie Arie Setiadi yang menyeret PDIP dalam kasus judi online (judol). Buntut pernyataan Budi Arie, sejumlah kader PDIP melaporkan ke Bareskrim Polri.
Menanggapi hal ini, Puan pun meminta Budi Arie segera mengklarifikasi pernyataannya, agat tidak menimbulkan fitnah.
“Untuk menghindari fitnah, jadi Pak Menteri tolong untuk mengklarifikasi hal tersebut. Jangan kemudian bicara sembarangan, tolong diklarifikasi,” kata Puan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Mei 2025.
Kepada masyarakat, Puan mengibau untuk tidak buru-buru berspekulasi sebelum ada kejelasan dari pihak Budi Arie, agar tidak terjadi kesalahpahaman.
“Jangan berspekulasi, tapi tolong klarifikasi,” ujarnya, dikutip Rabu, 28 Mei 2025.
Puan juga menilai, wajar bila kader PDIP melaporkan Budi Arie ke Bareskrim. Pasalnya,menurut dia, Budi Aire sudah menyebut nama Lembaga, tanpa bukti dapat menimbulkan fitnah dan menyakiti pihak-pihak tertentu.
“Ya, silakan saja (kalau lapor), untuk bisa menghindari fitnah dan menghindari hal-hal yang tidak diharapkan, karena menyebutkan satu nama atau satu lembaga tanpa bukti, ya tentu saja pasti ada pihak-pihak yang kemudian tersakiti, jadi sebaiknya klarifikasi hal tersebut,” ujarnya.
Diketahui, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi dilaporkan sejumlah kader PDIP ke Bareskrim Polri buntut ucapannya yang menyebut PDIP terlibat dalam kasus judi online (judol).
Laporan yang dilayangkan oleh Kader PDIP itu teregister dengan nomor LP/B/250/V/2025/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 27 Mei 2025.
Kepada awak media, salah satu kader PDIP, Wiradarma Harefa menyebut laporan itu sengaja dilakukan dirinya bersama 9 orang kader lainnya lantaran merasa sakit hati dengan ucapan Budi Arie yang beredar di media sosial.
“Jadi terlapor di sini, Budi Arie Setiadi mantan Menkominfo,” ujarnya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Selasa (27/5).
Wira menilai ucapan Budi Arie yang mengatakan PDIP sebagai Partai Judol dan terlibat dalam kasus judi di Kemenkominfo merupakan fitnah yang keji.
“Kami sebagai kader PDIP merasa tersakiti atas pernyataan yang disampaikan oleh Budi Arie yang menuduh bahwa PDIP yang main ini semua (Judol),” jelasnya.
Wira menjelaskan, pihaknya meyerahkan sejumlah bukti kepada penyidik Bareskrim dalam laporannya tersebut, mulai dari rekaman suara Budi Arie hingga tangkapan layar dari sejumlah pemberitaan di media massa.
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Sadarestuwati, juga mendesak Budi Arie untuk meminta maaf secara terbuka atas pernyataan yang mengaitkan PDIP dengan praktik judi online. Hal itu disampaikannya dalam rapat bersama Budi Arie di Komisi VI DPR, Senin, 26 Mei 2025.
“Terakhir saya hanya menyampaikan ke Pak Menteri yang tadi sudah kita bicarakan, saya minta Pak Menteri untuk bisa menarik, mencabut pernyataan Pak Menteri dan sekaligus membuat permohonan maaf,” ujar Sadarestu dalam rapat tersebut.
Sadarestu menegaskan bahwa pernyataan Budi Arie yang beredar di media dan media sosial tidak benar dan menyebutkan bahwa itu bukan soal lembaga, melainkan oknum personal. Ia pun memberi ultimatum agar permintaan maaf dilakukan dalam waktu 1×24 jam.
“Disampaikan di media nasional juga disampaikan di medsos bahwa apa yang disampaikan Pak Menteri itu tidak benar adanya, karena itu bukan sebuah lembaga. Semuanya itu adalah personal. Dan saya minta itu bisa dilakukan 1×24 jam saat ini,” tutupnya.