SLEMAN – Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di The Alana Yogyakarta.
Acara ini menjadi momentum penting bagi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) se-Indonesia untuk semakin gencar memanfaatkan kemajuan teknologi digital dalam memperluas penetrasi nasabah, khususnya di kalangan Generasi Z (Gen Z).
Dadi Sumarsana, Ketua Panitia Penyelenggara Seminar Nasional dan Munaslub Perbarindo 2025, mengungkapkan rasa bahagianya atas terselenggaranya acara ini. Ia menyoroti bahwa meskipun selama ini komunikasi antaranggota lebih sering terjalin melalui WhatsApp dan platform daring, pertemuan tatap muka di Yogyakarta kali ini memberikan kesempatan berharga bagi seluruh perwakilan.
“Ini menjadi momen yang membahagiakan. Lebih dari 600 perwakilan dari Aceh sampai Papua hadir, menjadi momentum penting silaturahmi, curhat, diskusi serta evaluasi,” ujar Dadi.
Ia berharap, pertemuan ini akan menghasilkan keputusan dan akses yang bermanfaat bagi organisasi, serta semakin membumikan BPR/BPRS sebagai “bank anak negeri”.
Seminar Nasional dan Munaslu ini akan diakhiri dengan mengikuti Hari BPR/BPRS Nasional. Ketua Umum DPP Perbarindo, Tedy Alamsyah, mengungkapkan moment yang digelar di Grha Sabha Pramana UGM ini, diharapkan menjadi momen membangun bersama.
Menurut dia, rangkaian kegiatan dua hari ini menjadi proses bertujuan untuk memastikan keberlangsungan industri BPR/BPRS ke depan, menatap masa depan ekonomi dengan implementasi teknologi untuk memperkuat daya saing.
“Ini sangat penting untuk kita semua. Visi misi kita mimpi besar bahwa industri di masa datang tak hanya tumbuh tapi berkontribusi pada keberlangsungan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Tedy menegaskan bahwa BPR/BPRS menjadi garda terdepan yang menyentuh rakyat kecil termasuk di dalamnya UMKM. Dukungan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, kata Tedy, sangat diharapkan untuk bersinergi dan kolaborasi membesarkan industri BPR/BPRS.
“Selama ini kami sudah bergerak bersinergi dengan perguruan tinggi melakukan sosialisasi, edukasi dan literasi pada Gen Z. Preferensi nasabah berubah, sebelumnya baby boomers, pra boomers dan gen X, bergeser kepada gen Z. Perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan dan peradaban, memastikan industri BPR/BPRS tetap ada dan beradaptasi dengan peradaban baru,” tandasnya.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dikesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya memandang BPR/BPRS sebagai mitra strategis, untuk menjaga kepercayaan masyarakat pada sektor perbankan terutama di daerah, dan bersama mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat menjadi penting yang harus terus diusahakan.
Purbaya menambahkan, LPS berusaha membantu dari sisi teknologi, membangun IT untuk BPR/BPRS. Saat ini sudah berjalan dan menuju pilot project. Harapannya bisa sejajar dengan bank manapun dan meminimalisir pinjol ilegal ada.
“Kami siap untuk 100 BPR tahun ini dan akan terus bergerak nantinya sembari menanti sistemnya stabil. Kita menjangkau lebih banyak masyarakat dan memerangi tengkulak serta rentenir. Sistem IT diharapkan membantu kinerja BPR/BPRS, termasuk juga edukasi. Saya melihat perbankan di Jerman dan Taiwan ternyata banyak bank kecil milik BPR/BPRS yang ternyata memegang peran penting bagi masyarakat. Ini mengapa kami yakin bahwa kita bisa maju dengan BPR/BPRS ini,” paparnya.
Hal senada disampaikan Anggota Dewan Komisioner OJK, Dian Ediana Rae, yang menyatakan kepercayaannya pada BPR/BPRS sangat besar setelah melihat banyaknya anggota Perbarindo yang berkumpul di Jogja. OJK memiliki konsern untuk melihat masa depan BPR di Indonesia.
“Apakah menjadi turning poin bagi BPR, bagaimana mengatasi masalah yang luar biasa ini. Kami ingin melihat BPR ke depan yang jauh lebih cemerlang. Dalam posisi sehat, tak ada pelanggaran terkait apapun, maka masa depan bisa ditatap dengan baik. Bisnis perbankan sifatnya trust, kalau masyarakat percaya maka bisnis akan maju. Orang menitipkan uang karena percaya, termasuk juga perkreditan. Memperkuat integritas juga sangat penting terus dilakukan, ini yang harus dilakukan teman-teman Perbarindo,” pungkasnya.
Selain momen Seminar Nasional dan Munaslub, Perbarindo melaksanakan Hari BPR/BPRS yang dipusatkan di Grha Sabha Pramana UGM, Minggu (25/5/2025). Lebih dari 2500 penghobi lari ikut serta dalam BPR/S Run 2025 rute 5K dan 10K juga bergoyang bersama penyanyi Ndarboy.
Puluhan UMKM juga terlibat dalam momen tersebut dengan sasaran Generasi Z. Penyelenggara memberikan doorprise 5 unit motor Scoopy bagi peserta beruntung.