BUMD Milik Pemkot Bekasi Bangkrut, Operasional Bus Transpatriot Terhenti

SEPUTARBANK, BEKASI – Salah satu Badan Usaha Milik Daerah pemerintahan Kota Bekasi dalam bidang transportasi mengalami kesulitan likuiditas untuk menjalankan operasional. Layanan transportasi yang dijalankan oleh BUMD ini terpaksa berhenti sementara setelah lima tahun beroperasi menghadirkan layanan transportasi kepada masyarakat.

PT Mitra Patriot (Perseroda)  merupakan BUMD milik Pemkot Bekasi yang bergerak dalam bidang transportasi massal Kota Bekasi. BUMD ini menghadirkan Bus Transpatriot yang melayani rute Terminal Bekasi menuju Harapan Indah dengan mengoperasikan sebanyak 9 unit bus.

Pemberhentian operasional layanan dari Transpatriot ini diberitahukan secara terbuka kepada masyarakat melalui akun media sosial resmi Transpatriot. Akibat pemberhentian Transpatriot ini, banyak keluhan yang timbul dari para pengguna.

Kepala Divisi Transpatriot Bekasi, Sindula Gunawangsa menyampaikan bahwa pihaknya tidak lagi bisa memenuhi biaya operasional. Selama lima tahun beroperasi, operasional Transpatriot memang disubsidi oleh Pemerintah Kota (Pemkot).

Subsidi tersebut belum diterima oleh PT Mitra Patriot sebagai pengelola terhitung sejak periode 15 Desember hingga akhir Maret kemarin. Pendapatan tiket tiga bulan terakhir tidak bisa membiayai seluruh kebutuhan operasional Transpatriot.

“Jadi memang pemberhentian layanan ini bukan hanya murni kebijakan PTMP saja, karena memang kita terkendala biaya operasional,” katanya, Selasa (2/4/2024).

Adapun pengeluaran yang wajib disiapkan oleh perusahaan mulai dari biaya perawatan bus, gaji 22 sopir, 22 Petugas Layanan Bus (PLB), serta karyawan lainnya untuk menjalankan layanan transportasi ini.

Subsidi dari Pemkot Bekasi dibayar berdasarkan kilometer bus yang ditempuh selama beroperasi. Dibutuhkan setidaknya Rp90 juta untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam satu bulan, belum termasuk biaya-biaya yang lain.

Meskipun diakui oleh Sindula, pihak ketiga yang bekerjasama dengan PTMP masih bersedia untuk memberikan pembiayaan mulai dari gaji supir bus, BBM, hingga perawatan kendaraan.

“Cuma karena kita sendiri nggak bisa gaji karyawan kita, PLB nggak bisa kita gaji, ya berhenti. Selama tiga bulan kita masih Cover dari pendapatan tiket,” ucapnya.T

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *