SEPUTARBANK, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) kehilangan 22 juta lembar kepemilikan saham yang ditarik oleh Investree Singapore Pte, Ltd yang merupakan induk salah satu pinjaman online (pinjol) peer to peer (p2p).
Melansir laporan kepemilikan aset di atas 5% PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Investree tercatat melepas 22 juta lembar sahamnya di AMAR pada 16 Januari 2024. Angka tersebut setara pengurangan kepemilikan sebesar 0,12%.
Akibat aksi tersebut, kepemilikan Investree di AMAR menyusut dari 2,39 miliar saham atau 13,06% dari total saham AMAR yang tercatat di BEI, menjadi 2,37 miliar saham atau 12,94% porsi kepemilikan per 16 Januari 2024.
Sebagai informasi harga saham AMAR pada penutupan perdagangan Selasa (16/1/2024) yang berjumlah Rp300 per saham. Dengan asumsi harga tersebut, maka diperkirakan Investree meraup Rp 6,6 miliar.
Dalam keterangan resminya, Investree Group dan Tolaram, perusahaan asal Singapura yang berfokus investasi di pasar yang sedang berkembang, menandatangani kesepakatan transaksi pembelian saham Amar Bank, yakni dengan penguasaan 18,4% yang dilakukan pada Mei 2022 lalu melalui Investree.
Untuk diketahui per September 2023, laba Bank Amar sebesar Rp 162,82 miliar. Angka ini berbalik dari rugi Rp 187,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Capaian laba tersebut ditopang oleh menyusutnya beban bunga dan pertumbuhan beban bunga. Alhasil pendapatan bunga bersih perusahaan naik 27,09% secara tahunan menjadi Rp 645,68 miliar.
(Rep : Abi Mannaf sumber CNBC)