DPRD Jateng Berharap Mina Padi Terus Bersamai Para Petani

SEPUTARBANK, JAWA TENGAH – Kehadiran Mina Padi di Jawa Tengah telah memberikan peningkatan produksi kepada para petani untuk bisa meningkatkan kesejahteraan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPRD Jateng Sumanto setelah panen Mina Padi di persawahan yang dikelola Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Jolotundo, Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Selasa (19/12).

Sumanto menegaskan bahwa sistem Mina telah memberikan solusi untuk mampu mengurangi hama, menghemat penggunaan pupuk, meningkatkan produksi padi serta memberikan nilai tambah dengan panen ikan.

“Dengan sistem ini petani nggak bingung lagi pupuk mahal akibat subsidi dikurangi. Ini tidak pakai pupuk subsidi saja sudah untung,” ujarnya Sumanto Sumanto

Ia mengatakan, Mina Padi pada persawahan seluas satu hektare tersebut terbukti bisa menghemat penggunaan pupuk hingga 60 persen. Produksi padi juga meningkat 11 persen meskipun luas lahan pertanian harus berkurang 10 persen karena dipasangi caren untuk kolam ikan.

Sumanto dalam kegiatan tersebut ikut turun langsung memanen ikan nila dan padi yang menguning. Ia didampingi Kabid Usaha dan Pengembangan Komoditas Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Imam Kadarusman dan anggota Pokdakan Jolotundo.

Menurut Sumanto, pengembangan Mina Padi di Kabupaten Karanganyar tersebut berawal dari keluhan petani terkait banyaknya hama tikus. Ide pengembangan Mina Padi muncul saat Sumanto berkunjung ke Kabupaten Banyumas sehingga tahun 2023 pihaknya mengusulkan bantuan Mina Padi untuk Kabupaten Karanganyar.

Sistem Mina Padi dilakukan dengan menyisakan 10 persen luas persawahan untuk lahan caren. Lahan tersebut kemudian ditaburi bibit ikan. Menggunakan sistem tersebut, petani bisa menghemat penggunaan pupuk urea dan masalah hama tikus teratasi. Sebab tikus yang hendak memakan padi terhalang oleh air. Persawahan di Kelurahan Jungke tersebut sudah dua kali panen padi dan sekali panen ikan nila.

“Dikasih ini (Mina Padi) tikusnya nggak ada. Produksi beras juga meningkat. Petani jadi untung, apalagi saat ini harga beras bagus,” ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut.

Lebih lanjut Sumanto mendorong Mina Padi terus dikembangkan karena hasilnya bagus. Ia mengakui masih ada tantangan penerapan Mina Padi yaitu terkait pola pikir dan kebiasaan petani. Namun ia meyakini, para petani akan tertarik jika sudah mendapati bukti hasil pertanian yang meningkat.

“Para petani ini bertani berdasarkan kebiasaan mereka. Padahal sekarang teknologi pertanian sudah berkembang. Ini bukti nyata. Kalau sudah dua atau tiga kali panen mereka akan tertarik karena selain panen padi, ada penghasilan lain dari panen ikan,” paparnya.

(Rep: Efrizal, sumber Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *