BANDUNG – Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Indonesia (Himbarsi) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) sekaligus BPR Syariah Award 2025 di Bandung Jawa Barat, Rabu (6/8/2025).
Dalam pembukaan acara tersebut, Ketua Umum Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Indonesia (Himbarsi) Alfi Wijaya mengungkapkan pentingnya sinergi dan kolaborasi di tengah dinamika ekonomi global dan cepatnya laju digitalisasi.
Dua hal ini, ditekankan Alfi, menjadi kunci bagi pengembangan industri BPR syariah agar tetap tumbuh secara profesional dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Transformasi digital, kata dia, menjadi salah satu isu utama dalam Rakornas tahun ini. Seiring dengan itu, Himbarsi mendorong percepatan integrasi digital di lingkungan BPR syariah untuk memperluas jangkauan layanan keuangan, meningkatkan efisiensi, dan menjawab kebutuhan nasabah yang semakin beragam.
Dari total jumlah 173 BPR Syariah di seluruh Indonesia, sebanyak 124 BPR Syariah hadir pada Rakornas Himbarsi digelar di Bandung selama empat hari, mulai tanggal 6 hingga 9 Agustus 2025.
“Forum dua tahunan ini, menjadi wadah penguatan koordinasi dan penyusunan arah kebijakan bersama antarpelaku industri BPR Syariah,” kata Alfi.
Transformasi digital, kata dia, menjadi salah satu isu utama dalam Rakornas tahun ini. Sejalan dengan itu, Himbarsi mendorong percepatan integrasi digital di lingkungan BPR syariah untuk memperluas jangkauan layanan keuangan, meningkatkan efisiensi, dan menjawab kebutuhan nasabah yang semakin beragam.
Selain menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi, Alfi juga menegaskan bahwa Rakornas tersebut juga menyoroti program unggulan Himbarsi yaitu tabungan ukhuwah yang telah dijalankan di 55 dari total 175 BPR syariah di Indonesia.
Menurut Alfi, produk ini menjadi upaya mendorong literasi dan kebiasaan menabung di kalangan masyarakat melalui pendekatan berbasis nilai syariah. Hingga kini program tersebut sukses menghimpun Rp 266,797 miliar dari 32.101 pembuka rekening, melampaui target awal sebesar Rp 210 miliar.
“Dari program ini, masyarakat tidak hanya menabung, tapi juga berpeluang mendapatkan hadiah menarik, seperti grand prize satu unit mobil dan beragam doorprize lainnya,” ujar Alfi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Suwandi yang hadir di forum tersebut menyampaikan, program seperti IT 100 yang digagas LPS menjadi pendorong penting dalam penguatan sistem informasi di sektor keuangan syariah.
“Meski jumlah BPR syariah tergolong kecil, namun kontribusinya terhadap ekonomi umat sangat besar. BPR Syariah mampu menyediakan pembiayaan tanpa bunga yang memberatkan dan menjangkau sektor-sektor produktif,” ujarnya.
Suwandi menilai, sebagai lembaga keuangan yang amanah dan inklusif, daya saing dan tata kelola menjadi dua faktor penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap keberadaan BPR syariah.