JAKARTA – Dana gabungan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Jawa Timur, baik konvensional maupun syariah mencapai titik tertinggi pada bulan Desember 2024, yakni Rp18,488 triliun. Angka ini Berdasarkan data dari Jawa Timur Dalam Angka 2025.
Penggabungan dana itu menunjukkan bahwa kedua lembaga ekonomi tersebut mendukung perekonomian lokal.
Selama tahun 2024, total dana yang berhasil dihimpun oleh BPR konvensional dan BPR syariah secara gabungan menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, menandakan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan mikro ini.
Angka tertinggi yang dicapai pada bulan Desember 2024 sebesar Rp18,488 triliun tersebut, berasal dari Rp5,737 triliun dana tabungan dan Rp12,750 triliun simpanan berjangka.
Capaian ini memperlihatkan keseimbangan kontribusi antara kedua instrumen dana tersebut.
Mengawali tahun di bulan Januari 2024, posisi dana gabungan berada pada Rp17,485 triliun, terdiri dari Rp5,397 triliun tabungan dan Rp12,088 triliun deposito. Pada Februari, dana meningkat sedikit ke Rp17,522 triliun, meskipun tabungan menurun menjadi Rp5,441 triliun, namun hal itu diimbangi dengan naiknya deposito menjadi Rp12,080 triliun.
Pada Maret mencatat sedikit penurunan menjadi Rp17,346 triliun, dengan tabungan Rp5,211 triliun dan deposito Rp12,135 triliun. Pada April, posisi dana kembali naik ke Rp17,550 triliun, ditopang oleh kenaikan tabungan ke Rp5,528 triliun dan deposito Rp12,021 triliun.
Pertumbuhan berlanjut pada Mei, dengan total dana mencapai Rp17,658 triliun. Pada bulan ini, tabungan masyarakat mencapai Rp5,263 triliun, sedangkan deposito menyentuh Rp12,394 triliun. Juni mencatat peningkatan signifikan ke Rp17,732 triliun, dengan kenaikan pada kedua jenis simpanan.
Memasuki Juli, posisi dana berada pada Rp17,908 triliun, di mana tabungan masyarakat tercatat sebesar Rp5,386 triliun dan deposito Rp12,521 triliun. Pertumbuhan ini berlanjut pada Agustus dengan total dana Rp18,121 triliun, berasal dari Rp5,603 triliun tabungan dan Rp12,618 triliun deposito.
Pada bulan September, dana sedikit meningkat ke Rp18,252 triliun, yang menunjukkan konsistensi dalam penghimpunan dana oleh BPR. Tabungan mencapai Rp5,631 triliun, sementara simpanan berjangka Rp12,620 triliun.
Oktober menjadi bulan yang signifikan dengan total dana menyentuh Rp18,192 triliun, meskipun terjadi sedikit penurunan pada simpanan berjangka. Pada November, dana naik kembali ke Rp18,542 triliun, dengan Rp5,656 triliun tabungan dan Rp12,896 triliun deposito.
Akhir tahun 2024 ditutup dengan capaian tertinggi. Desember mencatat posisi dana Rp18,488 triliun, terdiri dari Rp5,737 triliun tabungan dan Rp12,750 triliun simpanan berjangka, yang mencerminkan penguatan kepercayaan masyarakat terhadap sektor keuangan mikro, khususnya BPR.