BRI Salurkan KUR Rp54,9 Triliun Hingga April 2025, Paling Besar ke Sektor Produksi

JAKARTA – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR, merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Komitmen BRI dalam menyalurkan KUR, diharapkan dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan kerja. Di sisi lain, juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Demikian diungkapkan Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, dalam keterangan resminya, Selasa (9/5/2025).

Dijelaskan, hingga April 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp54,9 triliun. Jumlah tersebut merupakan 31,38 persen dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun, yang ditetapkan pemerintah di 2025.

Pada periode ini, sebanyak 1,25 juta debitur alias pengusaha UMKM telah menerima manfaat dari penyaluran KUR.

Distribusi penyaluran KUR tersebut, lebih dari separuh atau sekitar 62,83 persen dialokasikan ke sektor produksi. Sedangkan sektor ekonomi dengan penyaluran terbesar yang mencapai Rp23,77 triliun atau 43,28 persen dari total KUR, adalah sektor pertanian. 

Besarnya penyaluran ini, sejalan dengan upaya Pemerintah dalam memperkuat sektor-sektor strategis yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk sektor yang mendukung program ketahanan pangan.

BRI, kata Agustya Hendi, juga konsisten menerapkan manajemen risiko yang prudent dalam penyaluran KUR. Per April 2025, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tercatat sebesar 2,49 persen, mencerminkan portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang optimal.

“Selain melalui pembiayaan, BRI juga terus memperkuat komitmennya melalui berbagai program pemberdayaan UMKM,” ungkapnya.

Hendi menambahkan, program-program tersebut mencakup Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), hingga LinkUMKM, sebuah platform pemberdayaan berbasis digital yang bertujuan untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan kapasitas usaha UMKM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *