OJK: Peluang Bank Asing di Perbankan Nasional Masih Terbuka Lebar

JAKARTA – Bank asing dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) masih memiliki peran krusial dalam industri perbankan nasional, terutama dengan tingginya minat investor asing. Hal ini ditegaskan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae dalam pernyataan tertulisnya menyampaikan, bahwa ruang bagi bank asing untuk berpartisipasi dan berkontribusi di perbankan Indonesia sangat luas, selaras dengan risk appetite investor asing yang masih kuat.

“Ini juga mendukung kebutuhan foreign direct investment (FDI) dan peningkatan likuiditas valas di Indonesia,” ungkap Dian.

Ia menjelaskan, data OJK menunjukkan bahwa per Maret 2025, pangsa pasar bank asing dan KCBA mencapai 24,99 persen dari total perbankan Indonesia. Mereka menyalurkan kredit sebesar Rp1.776,02 triliun, atau 22,46 persen dari total penyaluran kredit nasional.

Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1.927,08 triliun, yang merupakan 21,39 persen dari total DPK perbankan nasional. Angka-angka ini menunjukkan kontribusi signifikan bank asing terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dian pun menyoroti sejumlah bank di Indonesia yang dikabarkan sedang mencari investor baru. Menurut Dian, pada prinsipnya OJK akan memberikan dukungan terhadap segala upaya penguatan permodalan perbankan.

“Termasuk dalam hal masuknya investor strategis baru apabila hal tersebut akan berdampak positif bagi kinerja bank pada khususnya,” jelasnya.

OJK, lanjut dia, juga turut mendukung perbankan nasional yang lebih sehat, efisien, lebih berdaya saing dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

“Dalam hal terdapat pengajuan permohonan dari calon investor strategis kepada OJK untuk melakukan investasi di sektor perbankan Indonesia, maka akan segera dilakukan evaluasi dan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Dian.

Dian menambakan, saat ini iklim investasi dan kepercayaan atas kondisi fundamental di sektor perbankan masih positif. Ini tercermin dari pertumbuhan kredit industri perbankan yang tetap solid sebesar 9,16 persen year on year (yoy) per Maret 2025, didukung kondisi likuiditas yang memadai, di tengah dinamika perekonomian global yang bergerak cepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *