JAKARTA – Kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump akhirnya dibatalkan. Mahkamah Perdagangan Internasional Amerika Serikat (AS) membatalkan kebijakan tarif impor kepala negara Paman Sam itu Rabu (28/5) waktu setempat.
Mahkamah Perdagangan Internasional Amerika Serikat, memblokir penerapan tarif impor menyeluruh yang diberlakukan Presiden Donald Trump, karena menemukan bahwa sang presiden telah melampaui wewenang ketika memberlakukan bea masuk besar-besaran terhadap negara mitra dagang.
Disebutkan dalam putusannya berdasarkan ketentuan konstitusi AS, hanya kongres yang memiliki wewenang penuh untuk mengatur perdagangan luar negeri.
Bahkan, ditegaskan Mahkamah, bahwa pernyataan darurat nasional dari Presiden guna melegitimasi kebijakan tarif berskala besar pun, tidak dapat mengalihkan atau menggantikan kewenangan tersebut.
Pengadilan pun telah mengeluarkan putusan permanen atas semua kebijakan tarif menyeluruh yang dikeluarkan oleh Trump sejak menjabat pada Januari dan memerintahkan pemerintahannya untuk mengeluarkan kebijakan baru yang mencerminkan keputusan tersebut dalam waktu 10 hari.
DIlansir dari Kyodo, tarif AS yang diblokir oleh pengadilan termasuk tarif yang diberlakukan bulan lalu terhadap hampir semua mitra dagang Amerika dan pungutan sebelumnya yang dikenakan kepada Kanada, China, dan Meksiko.
Pemerintahan Trump diketahui telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Pada April lalu, Trump memberlakukan tarif yang disebutnya “resiprokal” terhadap negara-negara yang memiliki defisit perdagangan dengan AS, serta tarif dasar sebesar 10 persen pada hampir semua negara. Namun, ia kemudian menangguhkan penerapan tarif resiprokal spesifik negara selama 90 hari.
Pada Februari, Trump juga memberlakukan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China, dengan alasan langkah itu diperlukan untuk menghentikan arus imigran ilegal dan perdagangan narkoba melintasi perbatasan AS.
Pasa Global Menguat
Setelah putusan pengadilan tersebut, pasar global, termasuk saham Tokyo, menguat karena keputusan tersebut meredakan kekhawatiran atas dampak tarif AS terhadap perekonomian dunia.
Laman Kyodo juga menyebutkan, keputusan Mahkamah tersebut mendorong pasar global termasuk indeks saham di Tokyo menguat pada Rabu, 28 Mei 2025.
Saham-saham Asia-Pasifik menguat pada Kamis, 29 Mei 2025, sementara kontrak berjangka AS juga naik. Adapun di Eropa, indeks Stoxx 600 pan-Eropa naik 0,3 persen pada sore hari waktu London.
Ajukan Banding
Diketahui, pemerintahan Trump mengajukan banding atas keputusan tersebut. Pada April lalu misalnya, Trump memberlakukan tarif “resiprokal” terhadap negara-negara yang memiliki defisit perdagangan dengan AS, serta tarif dasar sebesar 10 persen pada hampir semua negara.
Namun, Trump kemudian menangguhkan penerapan tarif resiprokal spesifik negara selama 90 hari.
Pada Februari, Trump juga memberlakukan tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China, dengan alasan langkah itu diperlukan untuk menghentikan arus imigran ilegal dan perdagangan narkoba melintasi perbatasan AS.