PALEMBANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera Selatan. Untuk itu, dua acara sekaligus digelar OJK di Bumi Sriwijaya tersebut, yakni Sumsel GENCARKAN & Youngpreneur Summit 2025 dan Syariah Financial Fair (SYAFIF) Goes to Palembang.
Dalam keterangan resminya, disebutkan OJK, bahwa Youngpreneur Summit 2025 yang mengangkat tema “Berdayakan Pemuda, Lahirkan Sultan Muda untuk Tingkatkan Literasi Keuangan dan Ekonomi Nasional” menjadi wadah bagi generasi muda untuk memahami pengelolaan keuangan dalam mendukung UMKM dan ekonomi daerah.
kegiatan yang digelar di Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan tersebut dihadiri Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan Arifin Susanto, serta Plt. Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi.
Friderica dikesempatan itu dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara literasi dan inklusi keuangan sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat. Generasi muda Sumatera Selatan akan diajak menjadi ‘Sultan Muda’, yaitu wirausaha muda yang tangguh dan siap menembus pasar nasional maupun global.
“Kita ingin semua ‘Ayu dan Kakak’ di Sumatera Selatan menjadi Sultan Muda yang sukses. Kita harus manfaatkan sektor jasa keuangan yang resilien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi baru di daerah,” ujar Friderica.
Pentingnya perlindungan konsumen dari praktik keuangan illegal, di forum tersebut juga menjadi perhatian OJK.
Menurut Frederica, sepanjang tahun ini, Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) telah menutup lebih dari 1.300 entitas ilegal, termasuk 1.100 pinjaman online (pinjol) ilegal. OJK juga meluncurkan Indonesia Anti-Scam Center untuk meningkatkan keamanan dana masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi inisiatif strategis OJK. Ia menekankan pentingnya membangun karakter wirausaha sejak dini dan mendorong generasi muda untuk menjadi pelopor perubahan.
“Saya ucapkan selamat kepada Sultan Muda Sumsel terpilih. Jadilah teladan yang berkarya, berbudaya, dan berbakti. Literasi keuangan bukan sekadar teori, tapi bekal hidup,” kata Herman.
Ia juga mengingatkan empat fondasi utama dalam berwirausaha, yakni keterampilan, akses permodalan, pasar, dan mental. Dengan lebih dari 600 ribu pelaku UMKM di Sumsel, ia berharap program 100 Ribu Sultan Muda dapat menjadi peluang nyata, bukan sekadar wacana.
Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memberdayakan keunggulan lokal dan mendorong pemuda untuk terus berinovasi. Program literasi keuangan ini juga disinergikan dengan Generasi Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Sumsel (Gen LIMAS) dan gerakan OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan (OJK PEDULI).
Sebagai rangkaian kegiatan, turut diluncurkan Bulan Literasi Keuangan, program 100 Ribu Sultan Muda, serta peresmian Sultan Muda Sumsel Center (SMSC). Lima duta OJK PEDULI juga resmi dikukuhkan untuk mendiseminasi informasi keuangan ke komunitas di wilayahnya.
Kegiatan ini digelar secara hybrid dengan partisipasi lebih dari 1.000 peserta, terdiri atas komunitas Sultan Muda dan pelaku UMKM mitra PT Pegadaian, dengan 500 peserta hadir langsung dan 500 lainnya mengikuti secara daring.