Bank Kalsel dan OJK Kolaborasi Edukasi Kelompok Nelayan Soal Literasi Keuangan

BANJARMASIN KALSEL – Masyarakat dari kelompok nelayan dan petambak di Banjarmasin Kalimantan Selatan masih banyak yang belum tersentuh akses keuangan. Kelompok ini memerlukan edukasi tentang literasi, agar memahami tentang akses pembiayaan dan layanan perbankan.

Untuk itu, Bank Kalsel menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengedukasi kelompok nelayan dan petambak mengenai literasi dan pemahaman terhadap akses sistem keuangan di Desa Bagus, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola).

Kolaborasi antara Bank Kalsel dan OJK ini, dalam rangka roadshow rangkaian Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025, sekaligus mendukung pelaksanaan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Edukasi menghadirkan sejumlah narasumber yang memberikan materi, diantaranya, Kepala Sub Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Provinsi Kalsel Andika Prassetia dan Pelaksana Tugas Kepala Cabang Bank Kalsel Marabahan Akhmad Uzmawahdi.

Kemudian, Junior Pengawas Perilaku PUJK Hanum Novega Sari, Kepala Bagian Corporate Communication & Customer Care Bank Kalsel Nindri Yuwani, Kepala Bagian Keuangan Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Bank Kalsel Pandri Azhari, serta staf Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Kalsel dan Kantor Bank Kalsel Cabang Marabahan.

Para kelompok nelayan tersebut menerima materi mencakup bahaya investasi ilegal, pemanfaatan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), serta berbagai alternatif pembiayaan legal yang dapat diakses masyarakat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan securities crowdfunding (SCF).

DI kesempatan tersebut,  Bank Kalsel juga memperkenalkan produk Kredit Usaha Ringan (KUR) bagi para nelayan, guna mendorong pertumbuhan usaha yang lebih berkelanjutan.

Kepala Desa Bagus, Karlani menyambut positif kegiatan ini. Diakuinya, selama ini masyarakat terutama kelompok nelayan dan petambak belum tersentuh akses keuangan secara formal, karena itu mereka sangat antusias mendapat edukasi tersebut.

Karlani pun mengapresiasi kepedulian dan kehadiran dari Bank Kalsel dan OJK Provinsi Kalsel yang memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat nelayan dan petambak di Desa Bagus.

“Ini bukan hal yang biasa, karena masyarakat desa seperti kami jarang mendapatkan akses informasi keuangan langsung dari sumbernya,” ujar Karlani.

Terlebih, menurut Karlani, kegiatan ini menyentuh langsung nelayan dan petambak yang memang membutuhkan bimbingan agar memahami produk keuangan yang aman dan legal.

“Saya berharap, kelompok nelayan dan petambak lebih terbuka dan percaya diri mengakses pembiayaan maupun layanan perbankan melalui lembaga perbankan resmi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *