Bank Jatim Dukung Layanan QRIS di Bus Trans Jatim, Pemprov Apresiasi

MOJOKERTO – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengapresiasi kerjasama yang terjalin dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim dengan memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.

Bank Jatim, dengan kode emiten BJTM, telah bekerja sama dalam penyelenggaraan layanan pembayaran non-tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim. Apresiasi ini diberikan berkat kemudahan yang ditawarkan Bank Jatim dalam pembayaran transportasi umum tersebut.

Penghargaan berupa piagam tersebut diserahkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, Nyono, yang diterima oleh Direktur Bisnis Mikro, Ritel & Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono dalam acara Peresmian Operasional Bus Trans Jatim Koridor VI (Mojokerto – Sidoarjo) di Terminal Mojosari Mojokerto, Kamis (29/5/2025).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Mojokerto Al-Barra hadir dalam penyerahan piagam tersebut.

 Arief Wicaksono menyampaikan, Bank Jatim telah bekerja sama dengan Dishub Jatim untuk memberikan support alat pembayaran secara non tunai, yaitu QRIS Bank Jatim.

“Praktis, tinggal buka mobile banking dan scan barcode QRIS. Jadi masyarakat yang ingin menggunakan transportasi bus Trans Jatim sudah tidak perlu repot lagi,” kata Arief Wicaksono, Kamis (29/5/2025).

Ia menjelaskan, Trans Jatim dapat memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu kepada masyarakat.

“Yang terpenting lagi, harganya terjangkau. Sehingga transportasi umum seperti ini diharapkan mampu mengurangi kepadatan sekaligus menurunkan potensi kecelakaan lalu lintas. Maka dari itu, Bank Jatim bersyukur dapat berkontribusi untuk sistem pembayaran non tunai di Trans Jatim ini,” jelasnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan, keberadaan layanan bus ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi pekerja, khususnya serikat buruh yang beraktivitas di Kawasan Industri Ngoro.

“Transportasi memiliki peran yang sangat vital dalam pembangunan sebuah daerah. Inilah jawabannya, mudah-mudahan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Sebagai informasi, PT Bagong Dekaka Makmur sebagai operator koridor VI, akan mengoperasikan 7 bus dari arah Mojokerto, 7 bus dari arah Porong, serta 2 bus cadangan. Saat ini, terdapat 65 titik halte untuk naik dan turunnya penumpang di sepanjang trayek Trans Jatim Koridor VI. Jarak tempuh bus ini sekitar 45 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit sekali pemberangkatan.

Khofifah menjelaskan, jeda waktu keberangkatan antarbus 10-15 menit pada jam sibuk, dan 25-30 menit pada jam tidak sibuk. Layanan tersebut diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga memberikan dampak berganda dengan berkontribusi pada peningkatan ekonomi warga.

“Penambahan layanan rute koridor VI yang baik dan terintegrasi akan meningkatkan produktivitas, memperluas akses ke berbagai fasilitas, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Khofifah.

Khofifah optimistis program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi warga, khususnya di Kabupaten Mojokerto, dengan menghubungkan wilayah Gerbangkertasusila.

Sebelumnya, layanan bus Trans Jatim memiliki lima koridor yang telah aktif beroperasi. Kelima koridor tersebut yaitu koridor I (Sidoarjo-Surabaya-Gresik), koridor II (Mojokerto-Surabaya), koridor III (Mojokerto-Gresik), koridor IV (Gresik-Lamongan), koridor V (Surabaya-Bangkalan). Selama periode Januari–Desember 2024, operasional Trans Jatim koridor I hingga V mencatat 4.715.809 penumpang.
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *