JAKARTA – Melalui video promosi terbarunya yang berjudul “Flock,” Apple secara implisit memperingatkan pengguna iPhone tentang bahaya privasi yang mungkin timbul saat menggunakan Google Chrome.
Video yang telah ditonton lebih dari 19 juta kali ini menyindir bagaimana Chrome dapat membahayakan informasi penting, seperti data perbankan.
Apple menggambarkan kerentanan ini dengan visual kamera pengawas terbang yang terus mengikuti aktivitas daring pengguna, melambangkan pelacakan data tanpa henti oleh pihak ketiga.
Peringatan ini semakin relevan setelah Google memutuskan untuk tidak menghapus cookie pelacak pihak ketiga dari Chrome, sebuah fitur yang memungkinkan pengiklan melacak perilaku online pengguna untuk menayangkan iklan yang tertarget.
Apple menyebut, meskipun kelihanyannya tidak berbahaya, namun cookie seperti ini bisa menjadi pintu masuk bagi kebocoran data, termasuk aktivitas perbankan pengguna yang pakai Chrome di iPhone.
Dengan menggunakan peramban Apple, yakni Safari, pengguna iPhone bisa mendapatkan perlindungan privasi yang maksimal. Safari diklaim memblokir pelacakan pihak ketiga secara default dan tidak menjual data pengguna ke pengiklan.
Apple pun menekankan bahwa risiko menggunakan Chrome di iPhone tidak hanya soal iklan. Saat pakai Chrome di iPhone, data seperti situs web yang dikunjungi, preferensi belanja, hingga waktu Anda membuka situs bank, bisa dikumpulkan dan dijual ke perusahaan iklan atau broker data.
Ini sangat berbahaya jika data pengguna idPhone jatuh ke tangan yang salah, informasi perbankan bisa terungkap.
Apple juga tetap menyoroti, bahwa privasi tidak seharusnya menjadi pilihan tambahan, tetapi bagian inti dari pengalaman internet. Meskipun Google menyatakan telah menyediakan pengaturan privasi yang bisa dikendalikan pengguna.
Informasi ini bisa menjadi pertimbangan bagi pengguna idPhone, apakah masih aman pakai Chrome di iPhone, mengingat potensi bocornya data pribadi hingga informasi keuangan.
