BANDUNG – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait secara simbolis menyerahkan 100 unit rumah subsidi kepada penerima manfaat di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Penyerahan dilakukan menjelang penutupan Piala Presiden 2025, Minggu (13/7/2025).
Lankah ini sebagai komitmen pemerintah dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang semakin kuat. Bersinergi dengan Bank bjb dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kementerian PKP akan mempercepat realisasi program tiga juta rumah, khususnya melalui skema Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).
“Malam ini saya serahkan 100 kunci rumah untuk MBR. Ada guru, ASN, pegawai pabrik, karyawan toko, dan pelaku usaha kecil lainnya. Program Presiden Prabowo ini didedikasikan untuk rakyat kecil agar bisa hidup sejahtera dan memiliki rumah layak huni,” ungkap Maruarar dalam sambutannya.
Program tiga juta rumah ini, Ara, sapaan Maruar menjelaskan, merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian PKP, Pemda Provinsi Jawa Barat, Bank bjb, dan BP Tapera untuk memenuhi kebutuhan hunian layak dan terjangkau bagi MBR di Jawa Barat.
“Saya minta Sekda Jabar dan Dirut bjb menjadi petarung untuk rakyat. Pak Gubernurnya petarung, kalian juga harus jadi petarung. Petarung agar rakyat kecil memiliki rumah layak huni. Sukseskan program KPR FLPP di Jawa Barat dengan target progresif 90 ribu unit. Saya minta yang difasilitasi langsung bjb bisa menembus 10 sampai 20 ribu unit,” tegas Maruarar.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama Bank bjb, Yusuf Saadudin, bahwa 100 penerima manfaat yang hadir berasal dari sembilan wilayah layanan Bank bjb dan Bank bjb Syariah, meliputi Soreang, Majalaya, Jatinangor, Buah Batu, Sumedang, Padalarang, Sumbersari, dan Garut.
Menurut Yusuf, Bank bjb telah mencatat total 3.783 realisasi akad KPR Sejahtera FLPP hingga bulan Juli 2025 ini, terdiri dari 2.243 unit melalui Bank bjb konvensional dan 1.540 unit melalui Bank bjb Syariah.
Sementara itu, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan bahwa Provinsi Jawa Barat masih menempati peringkat tertinggi secara nasional dalam penyaluran KPR FLPP, dengan 29.856 unit rumah subsidi dan total pembiayaan sebesar Rp3,738 triliun.
“Pemerintah Pusat melalui BP Tapera menargetkan pembangunan 350.000 unit rumah subsidi pada tahun 2025. Dalam skema tersebut, Jawa Barat diharapkan dapat berkontribusi sebesar 25 persen, atau setara dengan 90.000 hingga 100.000 unit rumah subsidi,” ungkap Heru.
Mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan bahwa Pemda Provinsi Jawa Barat akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat, lembaga pembiayaan, dan sektor swasta dalam mempercepat kepemilikan rumah bagi masyarakat, khususnya MBR.
“Komitmen Pak Gubernur untuk rakyat tidak perlu diragukan. Kami diminta kerja keras melakukan percepatan program KPR FLPP di Jawa Barat. Kolaborasi dengan multi pihak dan penyederhanaan proses perizinan perumahan, serta peningkatan peran Bank bjb dalam mendukung pembiayaan inklusif dan berkeadilan, akan terus kami pacu,” pungkas Herman.