KEPRI – Dalam upaya memperkuat peran strategisnya dalam mendukung perekonomian daerah, khususnya di Kepulauan Riau (Kepri), PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Kencana Graha akan diakuisisi.
Hasil akuisisi ini resmi diumumkan, dan akan diagendakan antara 5 hingga 30 Agustus 2025.
Dikutip dari pengumuman di Harian Bisnis Indonesia, Senin (14/7/2025), industri BPR memiliki peran krusial dalam menyalurkan pembiayaan ke Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kepri.
Meskipun demikian, kontribusi BPR terhadap UMK dan perekonomian lokal masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal porsi pembiayaan yang disalurkan.
Dalam pengumuman tersebut, manajemen BPR Kencana Graha menyebutkan bahwa potensi BPR di Kepri sangat tinggi, dengan rata-rata nilai deposito mencapai Rp250 juta, melampaui rata-rata nasional.
Setelah akuisisi, struktur kepemilikan BPR Kencana Graha akan berubah dengan pemegang saham baru, yaitu Harry Sakti Saputra (25%), Isno (19%), Sudiman (19%), Willim Martheus (19%), dan Jalal (18%).
Dana akuisisi telah disiapkan oleh pihak pengakuisisi dalam bentuk deposito di BPR Kencana Graha. Sumber dana ini berasal dari kekayaan pribadi, meliputi aset, dana mengendap, dan hasil investasi.
Manajemen memastikan bahwa dana akuisisi bukan berasal dari pinjaman, fasilitas pembiayaan, atau tindakan pencucian uang.
Akuisisi ini membawa sejumlah tujuan strategis yang akan dijalankan oleh BPR Kencana Graha, antara lain:
- Meningkatkan kapasitas dan kinerja bank.
- Diversifikasi dan pengembangan produk dan layanan.
- Perluasan jangkauan pasar.
- Meningkatkan tata kelola perusahaan.
- Peningkatan nilai ekonomi dan sosial.
- Penguatan struktur modal dan manajemen risiko.
- Mengoptimalkan potensi peertumbuhan jangkan panjang.
- Peningkatan layanan pelanggan dan kepuasan nasabah.
Pihak pengakuisisi disebut telah menyiapkan dana pengambilalihan dalam bentuk deposito di BPR Kencana Graha. Sumber dana tersebut berasal dari kekayaan pribadi berupa aset, dana yang mengendap, serta hasil investasi.
Manajemen menegaskan bahwa dana pengambilalihan bukan berasal dari pinjaman, fasilitas pembiayaan dari pihak manapun, maupun dari tindak pencucian uang.
Setelah pengambilalihan, BPR Kencana Graha berencana untuk melakukan beberapa hal, seperti memperkuat permodalan, mengembangkan produk dan strategi pemasaran, memperkuat tata kelola dan manajemen risiko, meningkatkan kesehatan keuangan, mengembangkan sumber daya manusia, serta melakukan transformasi digital.
Sedangkan agenda pelaksanaan pengambilalihan direncanakan sebagai berikut:
- Penandatanganan rancangan pengambilalihan: 10–15 November 2024
- Persetujuan dewan komisaris atas rancangan pengambilalihan: 10–15 November 2024
- Penyampaian dokumen permohonan persiapan pelaksanaan kepada OJK: 10 Desember 2025
- Penandatanganan akta pengambilalihan dan perubahan anggaran dasar: 31 Juli–30 Agustus 2025
- Pengumuman hasil pengambilalihan oleh BPR Kencana Graha: 5–30 Agustus 2025
- Penyampaian laporan pelaksanaan kepada OJK: 1–20 September 2025