JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan melakukan uji coba penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Tiongkok dan Arab Saudi.
QRIS saat ini sudah bisa digunakan di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bahkan, per 17 Agustus mendatang, QRIS juga akan bisa digunakan di Jepang untuk transaksi luar negeri (outbound).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan hal tersebut dalam acara Kick off Hackathon Bank Indonesia, Kamis (5/6).
“Insya Allah 17 Agustus nanti kita bisa gunakan QRIS itu untuk outbound di Jepang. Kita juga akan launching uji coba QRIS interkoneksinya dengan Tiongkok dan dengan negara-negara lain termasuk Saudi Arabia,” ungkap Perry.
Perry menjelaskan, saat ini, lebih dari 56 juta pengguna dan 38 juta merchant telah menggunakan QRIS, yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM.
“Bahkan, QRIS kini telah terhubung secara internasional dengan beberapa negara lain,” ujar Perry.
Ia juga menyebutkan, transaksi BI-FAST yang tumbuh pesat. Layanan transfer milik Bank Indonesia ini, jelas Perry, semakin digemari oleh masyarakat. Tercatat volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 335,34 juta transaksi atau tumbuh 42,91 persen year on year (yoy), dengan nilai mencapai Rp849,51 triliun pada April 2025.
“Transaksi BI-FAST yang tumbuh sangat pesat semakin digemari masyarakat dengan biaya yang murah tanpa henti cepat dan aman,” jelasnya.
Sebagai informasi, perluasan paenggunaan QRIS ke berbagai negara ini sejalan dengan keberhasilan QRIS di Indonesia.
Sejak diluncurkan pada November 2019 sebagai bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI), QRIS telah menjangkau lebih dari 56 juta pengguna dan digunakan oleh 38 juta merchant.