BANDAR LAMPUNG – Bank Indonesia (BI) terus melakukan berbagai edukasi, salah satunya dengan mendukung sektor pariwisata Indonesia yang ramah muslim. Langkah ini wujud sikap BI yang mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Kepala Tim Implementasi KEKDA BI Provinsi Lampung, Lestyowati Puji Lestari mengungkapkan, gaya hidup halal atau halal lifestyle menjadikan permintaan produk dan layanan halal meningkat. Pada gilirannya gaya hidup tersebut akan memicu pertumbuhan industri halal secara keseluruhan, termasuk perbankan syariah, pariwisata halal dan sektor makanan halal.
Lestyowati menyampaikan hal tersebut saat memberikan materi pada Training of Trainer Ekonomi dan Keuangan Syariah bagi Content Creator dan Jurnalis Wilayah Sumatera, yang merupakan salah satu rangkaian Festival Syariah (FESyar) di Swiss belhotel Bandar Lampung, Jumat (20/6/2025).
Ia memaparkan, bahwa Bank Indonesia memegang peranan sebagai regulator, akselerator, dan inisiator dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah di Indonesia, termasuk gaya hidup halal yang permintaannya semakin tinggi.
Sementara di sisi lain, masyarakat memiliki peranan dalam ekosistem halal dimulai dari kesadaran terkait gaya hidup halal, kemudian memilih produk halal dan juga wisata halal yang ramah muslim.
“Dan kita mendorong kepada Pemerintah agar pariwisata yang ada di masing-masing daerah itu nyaman bagi semua dengan konsep rahmatan Lil alamin. Salah satunya dengan ketersediaan tempat beribadah minimal Musola dan makanan halal yang telah tersertifikasi,” ujarnya.