BANYUWANGI JATIM – Kolaborasi antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Bank Jatim, menggelar gelar Kick Off untuk peluncuran Bulan Literasi Keuangan Nasional bagi pelajar.
Kick Off pertama kali di Banyuwangi ini digelar di SD Negeri Kepatihan 1, Banyuwangi, Jumat (09/05/2025).
Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala OJK Jember Muhammad Mufid, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Direktur Bisnis Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah Bank Jatim R. Arief Wicaksono.
Bank Jatim, dikatakan Arief Wicaksono, membuka rekening baru bagi 1.000 siswa, bertepatan dengan kegiatan bulan literasi keuangan di Banyuwangi ini.
Arief menjelaskan, literasi keuangan merupakan cara mengelola dan mengambil keputusan bijak terkait keuangan, seperti anggaran, tabungan, investasi, dan produk keuangan lainnya secara sehat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajarkan kepada para pelajar untuk giat menabung sejak dini, mengelola keuangan dengan bijak, dan menerapkan finansial yang lebih baik. Untuk selanjutnya mereka akan memperoleh pendampingan serta workshop berkelanjutan,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, kata dia, para pelajar sejak dini sudah diajarkan wajib menabung dan mengatur keuangan. Salah satunya lewat Tabungan Simpel Bank Jatim. Sehingga, ke depannya tingkat inklusi dan literasi keuangan di kalangan pelajar bisa terus meningkat.
”Sejalan dengan program dari OJK, kami juga terus aktif mengedukasi masyarakat untuk menanamkan budaya menabung sejak dini. Sebab, dengan membiasakan anak untuk menabung, maka sama juga mengajarkan mereka untuk menghargai sebuah proses,” terangnya.
Budaya menabung, dijelaskannya, bukan hanya akan menjadi kebiasaan, tapi juga investasi dalam keberlangsungan generasi muda ke depan. Dengan menanamkan budaya ini, pihaknya optimis hal ini bisa menjadi pintu bagi generasi muda untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak dan mewujudkan generasi yang inklusif.
“Program literasi keuangan ini tidak hanya menyasar para pelajar saja namun juga dapat menyasar berbagai elemen masyarakat,” tandas Arief.
Kepala OJK Jember Muhammad Mufid di kesempatan itu menyampaikan, kick off dari Banyuwangi ini yang pertama kali dan akan dilanjutkan ke daerah lainnya se-Indonesia.
“Melalui program ini, para siswa sekolah di Kabupaten Banyuwangi akan dikenalkan dengan literasi keuangan. Literasi keuangan perlu diajarkan kepada anak sekolah sejak dini, salah satu caranya dengan mulai menyisihkan uang jajan untuk menabung,” paparnya.
Dengan literasi keuangan, pihaknya berupaya agar tabungan pelajar ini bisa berkelanjutan.
”Kami harap pelajar bisa konsisten menabung dan menggunakan uangnya dengan tepat, untuk itu kami akan bangun ekosistemnya. Seperti gurunya dan orang tuanya juga akan mendapat dukungan literasi keuangan,” imbuh Mufid.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi upaya OJK bersama Bank Jatim terus mengedukasi literasi keuangan sejak dini pada generasi muda Banyuwangi.
”Literasi keuangan menjadi bagian pendidikan yang penting untuk bekal masa depan anak dan ini juga menjadi bentuk nyata pentingnya kolaborasi dan keterlibatan banyak pihak dalam dunia pendidikan termasuk lembaga keuangan dan perbankan,” ujar Ipuk.
Ipuk menegaskan, literasi keuangan sejak dini akan membantu pelajar melakukan pengelolaan keuangan lebih bijak. Tidak hanya membentuk kebiasaan menabung tapi juga bisa menghindari sikap konsumtif.
“Dengan mengenal literasi keuangan, anak-anak mulai dibiasakan merencanakan masa depan finansial yang lebih baik. Selain itu mereka juga bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan pengelolaan keuangan yang saat ini marak terjadi seperti judi daring dan lainnya,” pungkas Ipuk