Kinerja Positif BPR Syariah Jam Gadang, Aset Tembus Tiga Digit Sebesar Rp 109,3 Miliar

SEPUTARBANK, BUKITINGGI – Aset Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Syariah jam Gadang Perseroda tembus tiga digit sebesar Rp 109,371 miliar diakhir tahun 2023.  

BUMD milik pemerintah daerah Bukittinggi ini meraih pertumbuhan hingga 54 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year) dengan posisi aset sebesar Rp 70,98 miliar ditahun 2022.

Direktur Utama BPR Syariah Jam Gadang, Feri Irawan menuturkan bahwa kenaikan aset ini didukung atas peningkatan penyaluran pembiayaan yang tumbuh tinggi hingga 62,1 persen. Bila dibandingkan tahun sebelumnya, penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp 48,306 miliar di 2022 yang naik menjadi Rp 78,350 miliar diakhir tahun kemarin.

”Target kami yang dituangkan dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2023 sebesar Rp 58,446 miliar. Akan tetapi dalam realisasinya, pencapaian melampauhi sampai 134%. Ini tidak terlepas dari keberhasilan team dalam menjalankan program pembiayaan dan pendanaan yang berfokus pada kerjasama dengan pemerintahan kota Bukittinggi,” kata Feri, Senin (05/02/24) kepada seputarbank.com melalui sambungan seluler.

Salah satu faktor kenaikan ini yakni kehadiran produk pembiayaan yang diberi nama Program Tabungan Utsman berhasil membangun UMKM di Kota Bukittinggi dengan kelebihan berupa pemberian subsidi margin oleh Pemkot sebesar 100 persen. Program ini berlaku untuk memberikan modal kerja ataupun tambahan modal kepada para pelaku usaha kecil.

”Kami sudah menyalurkan kepada 2000 lebih UMKM dari program Tabungan Utsman dengan total plafon sebesar Rp 18 miliar. Program ini tanpa adanya agunan sama sekali,” jelasnya.

Selain itu pula, strategi yang dilakukan untuk mendukung kenaikan pembiayaan yakni menyasar kebutuhan PNS di pemkot Bukittinggi dan ikut serta dalam pembiayaan sindikasi yang bekerjasama dengan beberapa BPR Syariah di pulau Jawa.

”Pembiayaan modal kerja kami yang tumbuh berasal juga dari terobosan mengambil langkah ikut serta sindikasi dengan BPR Syariah lain di Jawa. Ini memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan pembiayaan karena volumenya besar,” ungkap Feri.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) tambahnya, secara realisasi RBB yang ditargetkan untuk DPK sebesar Rp 55,6 miliar bisa tercapai hingga 103,4 persen dengan total terhimpun sebesar Rp 57,4 miliar.  Sedangkan pada tahun 2022 kemarin DPK terhimpun 48,1 miliar.

”DPK kami secara year on year tumbuh 19,4 persen. Namun realisasi RBB untuk DPK terlampauhi 100 persen dan NPF kami juga sangat terkendali dengan angka unik yakni 0,01%,” tutupnya.

(Red: Hulu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *