CORE Indonesia: Utang Konsumtif Melonjak Tabungan Menurun, Masyarakat Lari ke Pinjol

JAKARTA – Kondisi ekonomi masyarakat yang semakin mengkhawatirkan. Tercatat, ada tren penurunan tabungan di saat utang konsumtif terus meningkat.

Catatan ini merupakan kajian dari Pusat Penelitian Ekonomi (CORE) Indonesia, yang mencatat, bahwa kondisi ini mengindikasikan bahwa banyak masyarakat, terutama kelompok ekonomi menengah ke bawah, kian bergantung pada pinjaman digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tabungan Mepet, Utang Pinjol Mencekik

Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal dalam sebuah diskusi menyebutkan, mayoritas masyarakat memiliki saldo tabungan yang sangat rendah.

“Tabungan masyarakat di perbankan yang 99 persen bernilai di bawah Rp100 juta rata-rata saldonya hanya Rp1,7 juta. Sebaliknya, tabungan di atas Rp2 miliar justru meningkat,” ungkap Faisal.

Kesenjangan ini, kata Faisal, memperlebar jurang ketidaksetaraan ekonomi. Sementara itu, dorongan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif membuat banyak rumah tangga mencari jalan pintas melalui pinjaman daring (pinjol). Hal ini terlihat dari peningkatan tajam pada pinjaman peer-to-peer, terutama untuk keperluan konsumsi.

Daya Tahan Ekonomi Lemah, Potensi Keresahan Sosial Meningkat

CORE menilai fenomena ini sebagai cerminan dari lemahnya daya tahan ekonomi rumah tangga. Situasi ini juga berpotensi memicu keresahan sosial, yang terlihat dari aksi demonstrasi yang marak belakangan ini. Menurut Faisal, demonstrasi tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap ketidakadilan ekonomi.

Untuk mengatasi masalah ini, Faisal menekankan perlunya respons yang lebih peka dari pemerintah. Solusi yang dibutuhkan, menurutnya, bukan hanya sekadar memperluas bantuan sosial. Sebaliknya, yang lebih penting adalah pemberdayaan ekonomi yang menyentuh akar permasalahan.

“Program pengentasan kemiskinan harus fokus pada pemberdayaan ekonomi yang terintegrasi dan terstruktur. Bukan hanya dengan memberikan bantuan-bantuan sosial yang tidak menyentuh pada akar permasalahan yang dihadapi masyarakat,” tegasnya.

Tanpa kebijakan yang benar-benar memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga, CORE memprediksi ketidaksetaraan akan semakin melebar. Masyarakat berisiko semakin terjerat dalam siklus utang konsumtif, terutama melalui pinjaman digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *