Bank Mandiri Percepat Pertumbuhan UMKM Melalui Rumah BUMN

JAKARTA – Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 akan tiba sekitar dua pekan lagi. Turut menyambut hajat besar nasional ini, Bank Mandiri dengan semangat akan terus mengakselerasi komitmennya, mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui penguatan ekosistem.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara mengungkapkan, program Rumah BUMN (RB), yang telah berjalan sejak tahun 2017, adalah salah satu langkah konkret Bank Mandiri, yang menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi lokal yang terukur dan inklusif.

“Dengan pemanfaatan teknologi dan data, perusahaan menargetkan peningkatan jumlah UMKM naik kelas secara signifikan hingga 2027, sejalan dengan roadmap akselerasi ekonomi berkelanjutan yang inklusif,” ungkap Ossy, sapaan Ashidiq.

Ia menjelaskan, RB kini menjadi wadah akselerasi agar UMKM Indonesia naik kelas dan bersaing di kancah global.

“Dengan sinergi, kami terus memperluas akses ke kompetensi, pasar, dan pembiayaan yang dibutuhkan pelaku usaha,” jelasnya.

Hingga pertengahan tahun 2025, lanjut Ossy, Bank Mandiri mengelola 23 RB yang tersebar di seluruh Indonesia. Program ini telah menjangkau lebih dari 15.000 UMKM binaan, dengan 1.500 pelatihan yang difasilitasi sepanjang tahun lalu, mencakup literasi digital, keuangan, dan strategi ekspor.

Dikatakannya, sejak ditransformasi pada tahun 2020, RB kini menjalankan lima peran utama, yakni pusat pengembangan UMKM, basecamp milenial, coworking space, posko tanggap bencana, serta program literasi dan referral kemitraan.

Melalui pendekatan bertingkat seperti Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global, kata Ossy, RB diarahkan untuk melahirkan UMKM unggulan (Champion) di setiap daerah.

“Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendukung transformasi ini, tidak hanya dari aspek finansial, tetapi juga edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas,” jelasnya.

Ke depan, lanjut dia, Bank Mandiri akan terus memperluas jangkauan RB dengan memperkuat jaringan kemitraan dan digitalisasi layanan. Perusahaan menargetkan peningkatan jumlah UMKM yang naik kelas secara signifikan hingga tahun 2027, sejalan dengan roadmap akselerasi ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Ossy menilai, sejak diluncurkan sebagai bagian dari program Kementerian BUMN pada 2017, RB telah menjadi platform terintegrasi yang dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan usaha kecil di berbagai wilayah.

“Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendukung transformasi ini dengan pendekatan yang tidak hanya menyentuh aspek finansial, namun juga aspek edukasi, teknologi, dan kolaborasi komunitas,” tutup Ossy. 

Sementara, UMKM asal Madura, Batik Al Warits menjadi contoh kesuksesan pelaku UMKM yang menjadi binaan RB Surabaya. Memulai usaha rumahan sejak 2008, Warisatul Hasanah, pemilik Batik Al Warits mengungkapkan, Batik Al Warits kini memproduksi batik wangi aromaterapi yang sukses menembus pasar ekspor di Australia dan Amerika Serikat.

“Kami tumbuh bersama RB. Selain pelatihan dan akses KUR dari Bank Mandiri, kami juga mendapatkan pendampingan pameran hingga berhasil memperoleh pendanaan 6.000 Euro dari PUM Netherlands. Dana itu kami gunakan untuk membeli alat rendam batik yang meningkatkan efisiensi produksi dan jangkauan pasar,” kata Warisatul Hasanah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *