Upaya Turunkan Angka Stunting di Sulut, BKKBN Gendeng Perbankan

MANADO SULUT – Dalam upaya menurunkan angka stunting di Sulawesi Utara (Sulut), Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) perwakilan Sulut menggandeng perbankan, salah satunya adalah Bank Syariah Indonesia (BSI).

Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut, Jeanny Yola Winokan di Manado, mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah menjalin Kerjasama dengan beberapa mitra kerja perbankan, salah satunya yaitu BSI, bahkan juga dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut.

Jeanny menyampaikan hal itu saat mendampingi Inspektur Wilayah II Kombes Pol Hery Wiyanto  mengunjungi keluarga berisiko stunting di Kelurahan Kombos, Kota Manado dalam rangka perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32.

Ia menjelaskan, Kemendukbangga/BKKBN Sulut mendapatkan mandat dari menteri untuk menyukseskan lima program Quick Wins, yaitu Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting), Lansia Berdaya (Sidaya), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati), serta Super Apps Keluarga Indonesia.

“Genting adalah salah satu program paling utama dalam rangka mencegah stunting. Mencegah stunting itu dilakukan melalui upaya-upaya kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait,” jelasnya.

Kerja sama dengan para pihak tersebut, harap dia, dapat meluas ke kabupaten dan kota, termasuk di Kota Manado.

“Kami merasa hal ini merupakan kewajiban kami melihat bagaimana keluarga-keluarga yang tidak mampu itu juga bisa sejajar bersama-sama dengan keluarga-keluarga lainnya,” kata Jeanny menambahkan.

Mencapai hal itu, kata dia, bukan hanya tugas BKKBN, tetapi perlu ada kolaborasi serta memperluas akses dibangun kemitraan dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten dan kota.

Jeanny mengatakan, selain pemberian bantuan makanan bergizi, Kemendukbangga/BKKBN Sulut merencanakan pemberian bantuan nonnutrisi seperti pembuatan jamban sehat.

“Kami akan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Manado, di mana salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan jamban sehat yaitu tanah sudah menjadi milik keluarga. Nah kita akan bangun koordinasi dengan pemerintah kota,” ujarnya.

Berdasarkan data, prevalensi stunting Sulut pada tahun 2023 mencapai 21,3 persen, yang ditargetkan turun menjadi 19,0 persen di tahun 2025 dan diharapkan mencapai 5,9 persen di tahun 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *