BI: Gebyar UMKM 2025 Gorontalo, Kuatkan Promosi dan Perluas Akses Pasar Produk

GORONTALO – Gebyar UMKM tahun 2025 di Gorontalo, menjadi momentum untuk memperkuat promosi serta memperluas porsi dan akses pasar produk.

Gebyar UMKM 2025 yang merupakan sinergi antara Pemerintah Provinsi, Bank Indonesia, dan Dekranasda atau Hulonthalo Art and Craft Festival (HACF) ini, adalah permulaan dari kegiatan pengembangan UMKM.

Kepala KPw Bank Indonesia (BI) Gorontalo Bambang Satya Permana mengungkapkan, pihaknya berharap melalui Gebyar UMKM 2025 ini, menjadi inspirasi bagi masyarakat, termasuk generasi muda agar tutur berkontribusi terhadap pertumbuhan UMKM.

“Melalui kegiatan ini kita ingin menginspirasi generasi muda dan masyarakat secara lebih luas untuk turut berkontribusi dalam pengembangan UMKM, guna mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo yang berkelanjutan,” ucap Kepala KPw BI Gorontalo Bambang Satya Permana di Gorontalo, dikutip dari Antara, Minggu.

Bambang menjelaskan, terdapat berbagai program yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, Bank Indonesia, dan Dekranasda menjelang pelaksanaan Gebyar UMKM tahun ini.

Di antaranya adalah Gebyar Kurasi UMKM. Program itu merupakan bentuk dukungan pengembangan UMKM, meliputi proses seleksi, pra kurasi, dan kurasi kepada UMKM yang memiliki keunggulan, keunikan, dan karakteristik yang dapat menjadi ciri khas daerah yang membedakan dengan produk dari daerah lain.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk melihat nilai tambah produk UMKM pada kategori kain atau fesyen, kriya, dan kuliner serta produk unggulan UMKM lainnya,” ujarnya.

Hal itu, menurut Bambang, untuk mempersiapkan UMKM agar memperluas akses pasar nasional. Hal itu, kata dia, dilakukan melalui peningkatan kualitas produk, diversifikasi produk, serta pengetahuan dan pemahaman tentang tren atau perkembangan pasar bagi pelaku usaha.

Ia menerangkan, hingga tahun 2025, terdapat 46 UMKM yang telah melalui tahap kurasi dan nantinya pada Senin (28/4) akan diumumkan UMKM mana saja yang dinyatakan lulus Gebyar Kurasi UMKM.

Setelah dinyatakan lulus, UMKM tersebut akan mengikuti berbagai program pengembangan UMKM dari Bank Indonesia yang bersifat menyeluruh, dari sisi hulu hingga hilir yang terbagi menjadi empat tahapan pengembangan.

Tahapan tersebut adalah, UMKM Potensial, yakni yang memerlukan pembinaan untuk pengembangan skala usaha, tahapan kedua UMKM sukses, yakni yang skala usahanya telah meningkat dan siap untuk memperluas pasar secara daring dan akses pembiayaan.

Tahapan ketiga UMKM go digital, yakni yang telah melakukan pemasaran daring dan memperoleh akses pembiayaan, sedangkan tahapan keempat UMKM go ekspor, yakni yang telah melakukan perluasan akses pasar ekspor.

Bambang menekankan bahwa Gebyar UMKM 2025 bukan sekadar ajang pameran produk, tetapi juga menjadi platform nyata dalam mendorong pelaku UMKM lokal naik kelas.

Acara yang digelar selama tiga hari penuh itu menyajikan rangkaian kegiatan menarik seperti, Talkshow inspiratif seputar bisnis UMKM, Business matching antara UMKM dan calon mitra usaha, Showcase dan booth layanan UMKM, hingga Festival kuliner bertajuk “Cita Rasa Gorontalo: Warisan Kuliner untuk Dunia”

Kemudian juga ada lomba-lomba seni untuk pelajar dan perempuan dalam rangka Hari Kartini & Hari Pendidikan Nasional. Menariknya, seluruh transaksi di booth UMKM selama acara ini sudah menggunakan QRIS sebagai bentuk dukungan terhadap digitalisasi pembayaran yang cepat, mudah, dan aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *