JAKARTA – Bank Mandiri meningkatkan alokasi kebutuhan uang tunai bersih (net) di akhir tahun 2025 ini menjadi Rp25 triliun. Langkah ini mengantisipasi lonjakan aktivitas masyarakat menjelang periode puncak Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 5,8% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya, menegaskan komitmen Bank Mandiri dalam menjamin kelancaran transaksi akhir tahun.
Kesiapan dana tunai ini dirancang untuk mencakup kebutuhan masyarakat selama 33 hari, terhitung sejak 1 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Dari total dana yang dialokasikan, Bank bersandi saham BMRI ini memperkirakan, sekitar Rp2 triliun per hari akan didistribusikan untuk mengisi sekitar 12.958 unit Mandiri ATM/CRM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Adhika Vista, menjelaskan bahwa penguatan alokasi ini merupakan bagian dari sinergi total layanan.
“Kami memprediksi adanya peningkatan transaksi pada periode Nataru 2026. Oleh karena itu, sinergi antara jaringan cabang dan layanan digital kami perkuat untuk memastikan ketersediaan dana tunai serta menghadirkan pengalaman transaksi yang lancar dan aman bagi nasabah,” jelas Adhika pada Selasa, 9 Desember 2025.
Bank Mandiri telah melakukan langkah antisipatif, memproyeksikan bahwa puncak permintaan pengisian ATM akan terjadi satu hari sebelum Hari Raya Natal dan kembali memuncak satu hari menjelang Tahun Baru 2026.
Selain dana tunai, Bank Mandiri juga memperluas kapabilitas transaksi non-tunai. Lebih dari 307.000 jaringan EDC telah disiapkan untuk mendukung peningkatan transaksi, termasuk transaksi QRIS, seiring dengan momentum pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) dan peningkatan konsumsi.
Dalam upaya akselerasi transaksi digital, distribusi uang elektronik e-money juga digencarkan, dengan total 956.250 kartu disebar di seluruh Indonesia.
Di tengah tingginya penggunaan layanan digital, Bank Mandiri terus proaktif mengedukasi nasabah mengenai keamanan siber.
“Kami menghimbau nasabah untuk selalu waspada dan menjaga kerahasiaan data pribadi,” tegas Adhika.
Ia memastikan bahwa Bank Mandiri tidak pernah meminta data rahasia seperti nomor kartu, OTP, CVV, CVC, atau informasi sensitif lainnya. Nasabah juga diminta untuk tidak mudah terpancing mengklik atau menginstal file mencurigakan berformat APK.
Bank Mandiri menutup Oktober 2025 dengan capaian fantastis pada platform andalannya, Livin’ by Mandiri. Aplikasi superapp ini telah diunduh hampir 35,8 juta kali dan sukses mengelola hingga 3,3 miliar transaksi.
Capaian ini menunjukan peningkatan volume transaksi sebesar 5% year-on-year (yoy). Sejalan dengan itu, nilai transaksi yang dikelola Livin’ by Mandiri mencapai Rp3.621,8 triliun, melonjak 9% yoy, membuktikan posisinya sebagai solusi finansial utama bagi nasabah.






