Siap Jadi Hub Management Ekosistem Haji, Tabungan Haji Bank Muamalat Tumbuh

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) RI menyatakan persiapan pemerintah menjelang musim Ibadah Haji 2026 (1447 H), memasuki babak krusial dengan dibukanya tahap I dan II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

Di tengah percepatan persiapan jemaah ini, perbankan syariah semakin kompetitif menawarkan solusi haji yang terintegrasi, demi mendukung kelancaran ibadah jemaah.

Strategi Agregator dan Fasilitator

Bank Muamalat, salah satunya, yang kini 82,7% sahamnya dimiliki oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), menegaskan strateginya untuk tidak hanya menjadi pemain, tetapi sebagai “agregator dan fasilitator” utama dalam ekosistem haji dan umrah

Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, menyebutkan bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci.

“Kami tetap berkolaborasi dengan rekan-rekan Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH lainnya. Mereka telah menjadi mitra haji selama bertahun-tahun,” ujar Imam, dikutip dari Infobank, belum lama ini.

Imam menjelaskan, Peran Bank Muamalat melampaui kemitraan biasa. Kepemilikan mayoritas oleh BPKH memungkinkan bank ini mengoptimalkan sinergi bisnis yang unik.

“Di situlah letak agregator dan fasilitatornya. Kami dapat menjadi Hub Management dari ekosistem ini, menghubungkan hulu hingga hilir, karena kami adalah bank yang mayoritas dimiliki BPKH. Kami bukan sekadar mitra BPS,” tegas Imam.

Inovasi Layanan dan Ekspansi Internasional

Imam Saptono mencontohkan, posisi Bank Muamalat memungkinkan ekspansi layanan hingga ke Arab Saudi. Bank ini berpeluang menyalurkan investasi maupun modal kerja di Tanah Suci melalui skema sindikasi, memanfaatkan kantor cabang internasionalnya di Kuala Lumpur.

“Hal ini menjadi faktor yang menguatkan kapabilitas Bank Muamalat apabila ditunjuk sebagai Bank Haji,” tambahnya.

Dari sisi teknologi dan kemudahan jemaah, Bank Muamalat terus berinovasi melalui pengembangan Kartu Haji Indonesia (KHI). Kartu hasil kolaborasi dengan Bank Al Rajhi ini tidak hanya berfungsi sebagai kartu ATM, namun juga telah mendukung fitur pembayaran tap-to-pay di jaringan MADA Arab Saudi, menawarkan kemudahan bertransaksi bagi jemaah.

Tabungan Haji Tembus Rp1,71 Triliun dan Double Digit

Dukungan terhadap visi ini diperkuat dengan kinerja positif produk Tabungan Haji Bank Muamalat.

Imam Saptono mengungkapkan, hingga September 2025, produk tabungan haji Bank Muamalat mencatatkan pertumbuhan impresif double digit sebesar 14,1 persen.

Total Volume Tabungan Haji: Di atas Rp1,71 triliun.

Jumlah Rekening: Mencapai lebih dari 962 ribu rekening.

Porsi Dana Haji: Total Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat dari dana haji mencapai Rp9,4 triliun, hampir 20% dari keseluruhan DPK bank.

“Angka-angka ini adalah fondasi kami untuk melangkah sebagai Bank Haji,” ungkap Imam penuh optimisme.

Optimisme ini diperkuat dengan tren positif penurunan rata-rata BPIH 2026 menjadi Rp87,41 juta, lebih rendah dari Rp89,41 juta pada tahun 2025, yang diperkirakan akan makin mendorong minat masyarakat untuk menabung dan mendaftar haji..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *