Transaksi Digital Perbankan Pecah Rekor: Bank-bank Besar Raup Cuan dari Layanan Superapp Ritel

JAKARTA – Transaksi digital sektor perbankan di tanah air tumbuh masif. Bahkan hingga September 2025 mencapai puncaknya. Khususnya pada layanan mobile banking atau superapp yang menjadi andalan nasabah ritel.

Hal ini menandai bahwa bank-bank besar gerak cepat dalam mengadopsi teknologi. Selain itu, fenomena ini juga menegaskan pergeseran fundamental dalam perilaku masyarakat yang kini menjadikan kanal digital sebagai pilihan utama bertransaksi.

Data dari Bank Indonesia (BI) memotret lonjakan luar biasa ini. Sepanjang delapan bulan pertama tahun 2025, volume transaksi mobile banking telah mencapai 15,91 miliar, melonjak 28,62% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Tidak hanya volume, nilai transaksinya juga menanjak 19,45% hingga menyentuh angka Rp 17.613 triliun.

Angka-angka ini menjadi fondasi bagi bank-bank besar untuk mencatatkan kinerja cemerlang.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menempatkan superapp ritel andalannya, Livin’ by Mandiri, sebagai lokomotif pertumbuhan. Hingga kuartal III-2025, Livin’ sukses menggaet 35,1 juta pengguna, dengan volume Transaksi mencapai 4,54 miliar, tumbuh 27,9% secara tahunan. Kemudian nilai transaksi tembus Rp 4.257 triliun, naik 10,4%.

Digitalisasi Pembukaan Rekening: Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, mengungkapkan bahwa lebih dari 91% pembukaan rekening baru kini dilakukan sepenuhnya melalui Livin’.

“Digitalisasi kini menjadi inti strategi pertumbuhan Bank Mandiri,” tegas Novita. Ia menjelaskan bahwa Livin’ tidak hanya memfasilitasi transaksi, tetapi juga berperan krusial dalam mendongkrak pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI), memperkuat dana pihak ketiga (DPK), dan menjaga efisiensi biaya dana.

Kontribusi Livin’ terhadap pendapatan Mandiri mencapai Rp 2,18 triliun sepanjang Januari–September 2025, tumbuh 17,6% year-on-year.

Sementara itu, untuk segmen bisnis, superapp Kopra by Mandiri juga tak kalah perkasa. Volume transaksinya naik 14% menjadi 1,1 miliar, dengan nilai transaksi fantastis mencapai Rp 19,9 kuadriliun, melonjak 20% secara tahunan.

Bank BRI: Migrasi Nasabah ke Platform Digital Berhasil
Kisah sukses serupa juga dibukukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melalui BRImo. Aplikasi ini kini telah digunakan oleh 44,4 juta pengguna.

Nilai Transaksi BRImo: Menembus Rp 5.067,1 triliun per September 2025, meningkat tajam 25,6% dari tahun sebelumnya.

Untuk nasabah korporasi, aplikasi Qlola mencatatkan nilai transaksi hingga Rp 9.317 triliun, dengan pertumbuhan impresif sebesar 35,4%.

Direktur Finance & Strategy BRI, Viviana Dyah Ayu, menilai capaian ini sebagai bukti keberhasilan bank dalam mendorong migrasi nasabah dari transaksi berbasis outlet ke platform digital. “Saat ini, 99,4% transaksi di BRI telah dilakukan melalui kanal digital,” ujarnya.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menunjukkan pertumbuhan agresif melalui BNI Mobile dan superapp Wondr. Pertumbuhan tersebut, yakni pengguna mencapai 10,5 juta, dengan volume transaksi 1,72 miliar, meroket 58% secara tahunan. Sedangkan Nilai Transaksi melonjak 64% hingga mencapai Rp 1.886 triliun.

Direktur Treasury & International Banking BNI, Abu Santosa Sudradjat, menyebutkan, strategi digital yang agresif ini adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan dana murah (CASA) dan pendapatan berbasis komisi yang berkelanjutan.

“Capaian ini menjadi awal dari fase pemulihan biaya dana yang lebih sehat dan berkesinambungan,” tutup Abu, optimistis menyambut masa depan perbankan digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *