Sasar Potensi Rp50 Triliun, Bank bjb Genjot Pembiayaan Program MBG

JAKARTA – Bank bjb menilai, potensi program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp 50 triiliun merupakan momen dan peluang yang harus ditangkap. Bank bjb secara serius menggarap potensi bisnis dari program strategis pemerintah MBG ini.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama bank bjb, Yusuf Saadudin, menegaskan bahwa bank bjb telah bergerak cepat dengan menyalurkan pembiayaan, salah satunya kepada Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG). Dalam kurun waktu satu bulan, bank bjb telah menyalurkan dana sebesar Rp45 miliar di 50 titik yang tersebar di Jawa Barat, Banten, dan luar Jawa.

“Ini merupakan salah satu program yang kami prioritaskan,” tutur Yusuf di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Dalam keterangan rilisnya, Yusuf Saadudin menjelaskan, pihaknya menyoroti bahwa program MBG memiliki multiplier effect (efek berganda) yang sangat besar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Setidaknya, menurut dia, dalam satu SPPG terdapat 10 hingga 15 pelaku UMKM yang berperan sebagai supplier bahan baku. Para UMKM ini menyediakan berbagai komoditas seperti beras, telur, susu, rempah-rempah, dan lainnya.

“Potensi ini yang harus kita manfaatkan, apalagi kalau dipadankan lagi dengan Koperasi Merah Putih,” tambahnya saat Public Expose.

Pembiayaan ini menjadi salah satu fokus utama bank bjb, selain ekspansi pada kredit konsumer yang merupakan captive market bank bjb. Pihaknya kini berfokus pada pertumbuhan melalui rantai nilai ekosistem daerah, BUMD, serta program prioritas pemerintah seperti MBG.

Di tengah fokus ekspansi tersebut, bank bjb tetap menunjukkan kinerja keuangan yang solid. Secara konsolidasi, Yusuf mengungkapkan capaian perusahaan, diantaranya: total aset bank bjb tumbuh 2,8 persen menjadi Rp215,9 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasi tercatat Rp160,2 triliun, Penyaluran Kredit (termasuk pembiayaan) meningkat 3,5 persen menjadi Rp142,9 triliun, serta Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) terjaga sehat di angka 85,3 persen, menunjukkan keseimbangan likuiditas dan penyaluran kredit yang optimal.

Secara terpisah, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebelumnya juga menegaskan bahwa potensi Rp50 triliun yang beredar melalui program MBG memiliki sifat yang berbeda dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Menurut Dedi, dana MBG langsung beredar di masyarakat dan berpotensi besar menggerakkan roda ekonomi rakyat.
“Dana yang Rp50 triliun adalah dana yang beredar di Jawa Barat karena berkah dari program MBG jika dikelola dengan baik, membangun sistem ekonomi kerakyatan, produktivitas pertanian terserap, lapangan kerja terbuka, dan anak-anak sekolah menjadi produktif,” kata Dedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *