GARUT – Kegiatan pertanian masih mendominasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di daerah, sehingga akses keuangan pun perlu diperkuat.
Hal ini diungkapkan Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, yang menilai bahwa sistem pembiayaan yang inklusif dapat membantu petani dan pelaku usaha kecil, untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan meningkatkan produktivitas.
Untuk itu, kata Syakur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mendorong Bank BJB agar memperluas dan mempermudah akses pembiayaan bagi masyarakat, terutama pelaku usaha di sektor pertanian dan pelaku UMKM.
“Peningkatan mobilitas dan penggunaan teknologi membutuhkan dukungan biaya. Karena itu, kehadiran lembaga keuangan seperti Bank BJB di Samarang diharapkan bisa menjadi mitra yang memudahkan masyarakat mendapatkan akses permodalan,” ujar Syakur, Rabu (22/10/2025).
Bupati mencontohkan, Kecamatan Samarang, yang dinilainya memiliki potensi besar di sektor pertanian dan hortikultura, selama ini menjadi penopang utama perekonomian Garut.
Pemerintah daerah, kata dia, ingin sektor tersebut tidak hanya berhenti pada kegiatan produksi, tetapi juga berkembang melalui proses hilirisasi.
“Kita ingin Garut tidak hanya dikenal sebagai penghasil cabe atau sayuran, tetapi juga bisa mengolahnya menjadi produk dengan nilai tambah. Dengan begitu, harga komoditas lebih stabil dan petani mendapatkan keuntungan lebih baik,” jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi Garut saat ini, lanjut dia, menunjukkan tren positif dengan capaian di atas enam persen pada triwulan kedua tahun ini, melampaui rata-rata nasional.
Namun, keberlanjutan pertumbuhan tersebut bergantung pada sejauh mana akses pembiayaan dan inovasi ekonomi mampu menyentuh masyarakat di tingkat bawah.
Direktur Konsumer dan Ritel sekaligus Pembina Kantor Wilayah 3 Bank BJB, Nunung Suhartini, mengungkapkan tentang komitmen BJB dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Pengembangan KCP (Kantor Cabang Pembantu) Samarang, dikatakannya, merupakan bagian dari strategi Bank BJB untuk memperkuat jaringan layanan di daerah produktif.
Gedung baru dibuat dengan desain lebih fungsional, menurut Nunung, agar mendukung kenyamanan nasabah dan efisiensi kerja pegawai.
“Langkah ini merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan serta memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Nunung.
Menurutnya, Bank BJB sebagai salah satu bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia memiliki peran strategis dalam memperluas jangkauan layanan keuangan. Saat ini, Bank BJB mencatatkan aset senilai Rp216 triliun dan memiliki 23 jaringan kantor serta 43 terminal elektronik di wilayah Garut.
Saat ini, kata dia, pihaknya menyiapkan strategi khusus untuk memperkuat penetrasi layanan di kawasan Samarang yang dikenal memiliki potensi ekonomi dan wisata cukup tinggi.
Nunung menambahkan, agar interaksi nasabah lebih efisien, KCP Samarang kini dilengkapi sistem antrian digital dan ruang pelayanan prima.
“Kami ingin memastikan pelayanan lebih cepat dan nyaman. Selain itu, kami juga menyiapkan tim khusus yang fokus membantu pelaku UMKM dengan pendekatan jemput bola. Kalau akses pembiayaan semakin terbuka, maka kegiatan ekonomi di tingkat lokal juga akan lebih bergerak. Ini yang kita dorong bersama,” tutupnya.