JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyerukan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
Seruan ini terungkap pada pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, bertema “Synergy of Islamic Economic and Finance to Strengthen Economic Self-Reliance and Inclusive Economic Growth”.
Pembukaan ISEF ke-12 secara resmi ini sebagai tanda penegasan komitmen BI untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Dikesempatan itu, Perry Warjiyo meluncurkan empat program strategis yang akan menjadi fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Keempat program yang diluncurkan di ISEF 2025 ini bertujuan untuk mempercepat implementasi dan memperkuat fundamental ekonomi syariah:
1. Peluncuran Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2025-2029: Dokumen perencanaan ini akan menjadi panduan utama dan bagian integral dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
2. Sinergi dan Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah: Program ini fokus pada penguatan kerja sama lintas sektor untuk pengembangan ekonomi syariah di berbagai wilayah.
3. Operasi Moneter Syariah: BI akan mengoptimalkan operasi moneter, khususnya suku bunga BI, untuk meningkatkan investasi dan operasi keuangan berbasis syariah, dan
4. Launching Database ZISWAF Terintegrasi: Peluncuran database terintegrasi untuk Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) untuk meningkatkan akuntabilitas dan efektivitas pengelolaan dana sosial Islam.
“Mari kita perkuat komitmen bersama, mari kita rencanakan ke depan, bagaimana kita terus berjamaah membuat kemajuan keuangan ekonomi syariah,” ujar Perry dalam acara yang disiarkan melalui YouTube Bank Indonesia, Rabu (8/10/25).
Peringkat Ekonomi Syariah Indonesia Melonjak ke Posisi 3 Dunia
Perry Warjiyo juga mengungkapkan rasa syukur atas capaian signifikan Indonesia di kancah global. Dalam satu dekade terakhir, peringkat ekonomi syariah Indonesia melonjak drastis dari posisi 10 ke posisi 3 di dunia.
Kenaikan peringkat ini menjadi modal kuat dan strategi utama untuk terus mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah global.
“Sekarang kita bersyukur, Indonesia sekarang peringkatnya naik dari 10 ke 3 ekonomi global (dalam waktu) 10 tahun. Dari ranking 10, ekonomi syariah Indonesia, meloncat ke 3,” tutupnya, seraya mengajak seluruh pihak untuk terus berkolaborasi memajukan sektor ini.
ISEF 2025 sendiri diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik yang fokus pada industri halal, termasuk seminar internasional, Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST), Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC), business matching, Olimpiade Ekonomi Syariah Nasional (OESN), serta pameran produk dan jasa halal.