Kuatkan SDM di Era Transformasi: BPR Bank Karanganyar Bersiap Menjadi Bank Syariah

KARANGANYAR JATENG – Seiring dinamika bisnis perbankan yang kian pesat, PT. BPR Bank Karanganyar (Perseroda) saat ini tengah melakukan transformasi fundamental, yang fokus utamanya adalah penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Langkah strategis ini sangat krusial, terutama karena Pemerintah Kabupaten Karanganyar, selaku pemilik, berencana mengonversi bank daerah ini menjadi BPR Syariah.

Konversi ini bertujuan mengoptimalkan peran bank dalam menyediakan layanan keuangan syariah bagi masyarakat, sejalan dengan potensi besar dan peluang pertumbuhan sistem perbankan syariah di Indonesia.

Untuk menyambut perubahan besar ini, perencanaan dan strategi SDM (HC Planning & Strategy) tahun 2023–2024 difokuskan pada tiga pilar utama: penyediaan tenaga kerja yang kompeten, pengembangan talenta berkelanjutan, dan penyesuaian dengan transformasi bisnis. Ini semua dilakukan untuk menciptakan organisasi yang lincah (agile), kompeten, dan siap bersaing.

Direktur Utama PT. BPR Bank Karanganyar (Perseroda), Wisnu Wardana, mengungkapkan, bahwa pengembangan SDM diarahkan secara khusus untuk penguasaan dan peningkatan kemampuan di bidang perbankan syariah.

“Kami merancang dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan melalui penguatan talenta SDM, peningkatan produktivitas, dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan kerja yang ada,” ungkap Wisnu.

Wisnu menyampaikan hal ini dalam presentasi dan wawancara penjurian “Top Human Capital Awards 2025” yang diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness Jakarta secara daring pada 6 Oktober 2025.

Dalam ajang bergengsi penghargaan nasional di bidang human capital ini—yang merupakan partisipasi nominasi pertama bagi BPR Bank Karanganyar—Wisnu Wardana menjelaskan strategi komprehensif perusahaan dalam mengelola SDM.

Sejak 2023, BPR Bank Karanganyar memfokuskan inisiasi pada digitalisasi HR, didukung oleh program pengembangan terstruktur dan platform digital learning. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi, tetapi juga membantu retensi talenta unggulan.

Secara organisasi, perusahaan juga berupaya keras menyelaraskan struktur dengan strategi bisnis melalui pengembangan kapabilitas SDM, serta membangun budaya kerja yang kolaboratif, adaptif, dan berdaya saing.

Komitmen ini tercermin jelas dalam investasi. Alokasi biaya pelatihan (training cost) ditingkatkan secara signifikan, dari Rp168,5 juta di tahun 2023 menjadi Rp702 juta di tahun 2024.

“Upaya peningkatan SDM ini dilakukan melalui program strategis dengan berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan. Perusahaan berkomitmen membangun organisasi yang adaptif, produktif, dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.

Selain itu, perusahaan juga berupaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung keseimbangan kerja-hidup (work-life balance) melalui sistem Employee Self-Service dan forum komunikasi terbuka, sambil menjamin hubungan industrial yang profesional dan patuh regulasi.

Tantangan Bisnis dan Orientasi UMKM

Meskipun menunjukkan komitmen kuat terhadap SDM, BPR Bank Karanganyar menghadapi tantangan bisnis yang dinamis. Pada tahun 2024, perusahaan mencatat peningkatan pendapatan (revenue) sebesar +5,14% (dari Rp35,17 miliar menjadi Rp36,98 miliar). Namun, di tengah tekanan margin dan peningkatan biaya operasional, laba bersih (net profit) turun tajam sebesar -86,61% (dari Rp2,06 miliar di 2023 menjadi Rp276 juta di 2024).

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), aktivitas utama BPR Bank Karanganyar tetap berorientasi pada pembangunan daerah, dengan 90% penyaluran kredit dialokasikan untuk sektor Usaha Produktif UMKM. Hal ini sejalan dengan visinya: “Menjadi BPR unggulan dan mendorong terciptanya Karanganyar Maju, Kompetitif, dan Harmoni.”

Komitmen perusahaan terhadap tata kelola juga diperkuat dengan kepemilikan Pedoman Perilaku Karyawan dan pembentukan Komite Penanganan Pelanggaran (KPP) untuk mengantisipasi indikasi Fraud atau pelanggaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *