PADANG – Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) di Kota Padang Sumatera Barat yang terhimpun dalam Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), sangat diharapkan mampu mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) naik kelas.
Untuk itu, Pemerintah Kota Padang mengajak para pelaku UMKM untuk memanfaatkan layanan BPR dan BPRS, bukannya pinjaman online (pinjol).
Hal ini disampaikan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdako Padang, Didi Aryadi, yang menjelaskan, BPR dan BPRS punya peran strategis untuk menjadi solusi pembiayaan yang aman, produktif, dan terhindar dari risiko pinjol yang merugikan.
“Silakan ajukan pinjaman usaha ke BPR dan BPRS daripada bergantung pada pinjol. Kalau niat usaha untuk maju, harusnya hindari pinjol,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala OJK Padang, Roni Nazra, yang menilai Perbarindo semakin aktif dalam berkontribusi pada stabilitas keuangan daerah dan perkembangan UMKM.
Sementara Ketua DPD Perbarindo Sumbar dan Bengkulu, Syofian Sara, menegaskan BPR/BPRS siap mendukung ekonomi lokal. Saat ini, kata Syofian, di Sumatera Barat terdapat 63 BPR dan 17 BPRS, serta 5 BPR dan 3 BPRS di Bengkulu, dengan total keseluruhan 85 lembaga.
“Terdapat 85 lembaga BPR dan BPRS di Sumbar dan Bengkulu yang berperan signifikan dalam menopang sektor produktif masyarakat,” ujarnya.
Maka dari itu, Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat, Syaiful Bahri, berharap BPR dan BPRS dapat bersinergi dengan lembaga lain seperti Koperasi Merah Putih untuk memperkuat ekonomi di pedesaan dan mendorong UMKM agar naik kelas.