JAKARTA – Rendahnya tingkat literasi digital Generasi Z (Gen Z) di Indonesia, menjadi perhatian serius Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan laporan Indonesia Gen Z Report 2024, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Ismail Riyadi mengungkapkan bahwa indeks literasi digital Gen Z di Indonesia hanya mencapai 62%.
Angka ini, tercatat terendah jika dibandingkan dengan rata-rata negara-negara ASEAN yang mencapai 70%.
Banyaknya Pengguna dan Informasi Jadi Alasan
Ismail menjelaskan, salah satu faktor penyebab rendahnya literasi adalah populasi Gen Z di Indonesia yang sangat besar, dan banjirnya informasi di media sosial. Berdasarkan data BPS 2023, Gen Z mendominasi populasi Indonesia dengan persentase 27,94%, jauh di atas generasi lainnya.
“Mungkin terlalu, karena jumlah kita lebih banyak dibanding negara ASEAN lain, sehingga kita memiliki privilege untuk banyaknya informasi dan kemudian kita lupa untuk menyaringnya, literasinya,” jelas Ismail dalam acara Festival Literasi Finansial 2025 di Politeknik Negeri Kupang.
Gaya Hidup dan Pinjaman Online
Kecenderungan Gen Z yang lebih mengutamakan kemudahan daripada keamanan juga menjadi perhatian. Ismail memaparkan, 80% Gen Z lebih mempertimbangkan kemudahan dalam mendapatkan uang saat memilih aplikasi pinjaman online (pinjol). Hanya 40% yang memperhatikan apakah aplikasi tersebut sudah berizin dan diawasi oleh OJK.
Mirisnya, 58% dari mereka menggunakan pinjaman tersebut untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup atau lifestyle dan hiburan.
Tips Mengelola Keuangan untuk Gen Z
Untuk mengatasi permasalahan ini, Ismail membagikan empat tips penting bagi Gen Z agar dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak:
Atur Alokasi Keuangan: Siapkan dana untuk kebutuhan masa depan dan keinginan yang akan datang.
Sisihkan, Bukan Sisakan: Prioritaskan menabung atau berinvestasi di awal, bukan dari sisa uang yang ada.
Catat Semua Pengeluaran: Pantau setiap uang yang keluar agar pengeluaran dapat terkontrol.
Lawan FOMO (Fear of Missing Out): Jangan takut untuk berkata ‘tidak’ pada ajakan atau tren yang dapat menguras keuangan.
Dengan mengikuti tips ini, diharapkan Gen Z bisa lebih bijak dalam menggunakan dan mengelola uang, serta terhindar dari jebakan utang pinjaman online ilegal.