SUKABUMI JABAR – Dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa dan orang tua tentang pentingnya mengelola keuangan, Perumda BPR Sukabumi Cabang Cibadak menggelar program literasi keuangan.
Kali ini edukasi keuangan tersebut menyasar kepada pelajar SD, tepatnya para murid SDN Warungceuri, Kecamatan Parungkuda, beberapa waktu lalu.
Kepala Cabang Perumda BPR Cibadak, Dedi Indra Dinata, menjelaskan bahwa edukasi di lingkungan sekolah dinilai lebih efektif.
“Di sekolah, kami bisa menjangkau anak-anak dan sekaligus para orang tua. Ini lebih efektif daripada mengundang masyarakat satu per satu,” ujar Dedi.
Dedi menjelaskan, dalam acara tersebut, BPR Cibadak mengangkat tema pentingnya menabung sejak dini. Para siswa, kata dia, diajak untuk menyisihkan uang jajan mereka sebagai kebiasaan positif untuk masa depan.
“Kami ingin mengajarkan anak-anak untuk tidak membelanjakan uangnya hanya untuk hal yang sifatnya konsumtif, tetapi untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat atau ditabung,” jelas Dedi.
Ia menambahkan, selain itu, BPR juga memperkenalkan berbagai produk perbankan kepada para orang tua, seperti Simpanan Wajib Belajar (Siwajar) untuk pendidikan anak dan Tabungan Hari Raya (Tahara) untuk kebutuhan hari raya.
“Mereka umumnya hanya mengenal tabungan dan deposito. Padahal ada banyak produk sesuai kebutuhan, misalnya Simpanan Wajib Belajar (Siwajar) untuk pendidikan anak, atau Tabungan Hari Raya (Tahara) untuk mempersiakan kebutuhan menjelang hari raya,” pungkasnya.
Perumda BPR Sukabumi Cabang Cibadak menggelar kegiatan literasi keuangan di SDN Warungceuri, Kecamatan Parungkuda, Rabu (27/8/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya bank daerah dalam memberikan edukasi inklusi keuangan kepada masyarakat.
Kepala Cabang Perumda BPR Cibadak, Dedi Indra Dinata, mengatakan kegiatan literasi keuangan lebih efektif dilakukan di sekolah karena bisa menjangkau siswa sekaligus wali murid.
“Sebetulnya literasi keuangan itu diperuntuk bagi konsumen masyarakat secara umum. Tapi di sekolah, sasarannya bisa sekaligus wali murid. Itu lebih efektif dibanding mengundang masyarakat satu per satu,” jelasnya, Senin (8/9/2025).
Menurut Dedi, pihaknya berkolaborasi dengan sekolah agar edukasi bisa lebih tepat sasaran.
“Wali murid di sekolah itu juga bagian dari masyarakat sekitar. Jadi lebih efektif dilakukan di sekolah,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, BPR Cibadak mengangkat tema pentingnya menabung sejak usia dini. Anak-anak diajak untuk menyisihkan uang jajan agar terbentuk kebiasaan positif hingga dewasa.
“Kita mendidik anak untuk tidak membelanjakan uang jajannya pada hal-hal yang sifatnya sekali pakai. Sebaiknya digunakan untuk kebutuhan yang bermanfaat, atau ditabung,” ujar Dedi.
Selain itu, BPR juga mengenalkan berbagai produk perbankan kepada wali murid.
“Tidak semua tahu produk-produk perbankan. Mereka umumnya hanya mengenal tabungan dan deposito. Padahal ada banyak produk sesuai kebutuhan, misalnya Simpanan Wajib Belajar (Siwajar) untuk pendidikan anak, atau Tabungan Hari Raya (Tahara) untuk mempersiakan kebutuhan menjelang hari raya,” terangnya.