JAKARTA — Seiring dengan resminya operasional nasional PT Bank Syariah Nasional (BSN) pada Senin (22/12/2025), babak baru perbankan syariah pun dimulai.
Entitas ini merupakan hasil spin-off dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yang telah mendapatkan mandat melalui RUPSLB pada November lalu.
Dengan jaringan kantor yang kini tersebar di seluruh Indonesia, BSN berambisi menjadi motor penggerak industri syariah. Perseroan membawa misi besar untuk menjadi mitra keuangan keluarga yang mengedepankan nilai keberkahan dan integritas.
Direktur Utama BSN, Alex Sofjan Noor, menegaskan bahwa peresmian ini adalah bukti konkret kepatuhan perusahaan terhadap peta jalan yang telah disusun. Menurutnya, momen ini merupakan langkah awal untuk menjalankan strategi bisnis yang lebih lincah dan kompetitif.
“Berbekal fundamental yang kokoh, kami optimistis bisa memperkuat posisi sebagai katalisator di tengah besarnya peluang ekosistem syariah,” jelas Alex di Jakarta.
Alex menggarisbawahi bahwa peluang pertumbuhan masih sangat lebar, terutama di sektor non-perumahan. Produk-produk seperti gadai emas, tabungan haji/umrah, dan tabungan emas diprediksi akan menjadi primadona bagi 242,7 juta penduduk Muslim di tanah air.
Data tahun 2024 menunjukkan tantangan nyata: Indeks Literasi Keuangan Syariah sudah mencapai 39,11%, namun Indeks Inklusi baru di angka 12,88%. Artinya, masyarakat mulai paham syariah namun belum sepenuhnya mengakses layanan tersebut.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, BSN menerapkan strategi ganda, seperti
mempermudah akses produk melalui teknologi, memaksimalkan peran 35 Kantor Cabang Syariah, 76 Kantor Cabang Pembantu, serta 589 Kantor Layanan Syariah.
Sebelum resmi memisahkan diri, kinerja unit usaha syariah ini memang menunjukkan tren positif per September 2025:
- Pembiayaan melonjak 19,7% (yoy) menjadi Rp51,1 triliun.
- DPK: Tumbuh 19,3% (yoy) mencapai Rp56,9 triliun.
- Total Aset: Pasca penggabungan dengan Bank Victoria Syariah, aset BSN meroket menjadi Rp71,3 triliun (per November 2025).
Pencapaian ini mengukuhkan posisi BSN sebagai bank umum syariah terbesar kedua di Indonesia.
Terkait proses peralihan dari UUS BTN menjadi bank mandiri, manajemen menjamin kenyamanan nasabah tidak akan terganggu. Proses transisi dilakukan secara sistematis sesuai regulasi, sehingga seluruh produk dan layanan tetap bisa dinikmati tanpa kendala administrasi.
“Prioritas kami adalah memastikan keamanan dan kenyamanan nasabah tetap terjaga selama masa transisi ini,” pungkas Alex.






