INDRAMAYU – Forum Pondok Pesantren (FPP) Indramayu resmi menggandeng PT Bank BJB Syariah untuk melaksanakan digitalisasi menyeluruh pada ekosistem ekonomi pesantren.
Langkah ini sebagai upaya serius memajukan dan memodernisasi pengelolaan keuangan pesantren di Kabupaten Indramayu memasuki babak baru.
Kerja sama strategis ini bukan sekadar pergantian dari manual ke digital, melainkan sebuah lompatan besar untuk mengamankan aset, meningkatkan transparansi, dan memaksimalkan potensi ekonomi pesantren yang selama ini tersembunyi.
Ketua FPP Indramayu, KH Azun Mauzun, menekankan bahwa pesantren adalah institusi dengan aset dan kegiatan ekonomi yang signifikan.
“Pondok pesantren adalah entitas ekonomi yang potensinya sangat besar. Kemitraan dengan BJB Syariah ini adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang lebih kuat, modern, dan yang terpenting, aman secara finansial,” tegasnya, Selasa (09/12/2025).
Menurut KH Azun, tata kelola keuangan manual yang rentan terhadap risiko kehilangan dan kurangnya keteraturan akan segera diatasi. Dengan sistem digital dari BJB Syariah, pengelolaan dana santri, unit usaha, dan berbagai aktivitas pesantren akan menjadi lebih efisien dan transparan.
“Kami ingin risiko uang santri hilang atau administrasi yang tidak tertib bisa diminimalkan. Dengan digitalisasi, pesantren akan menjadi lebih tertib, transparan, dan sangat efisien dalam pengelolaan keuangannya,” tambahnya.
Rencana kolaborasi ini akan segera diresmikan dalam MoU. Program yang disiapkan mencakup dukungan digitalisasi untuk Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), program Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga integrasi layanan BJB Syariah untuk fasilitas dan berbagai ruangan santri. Langkah ini menandai era baru kemandirian ekonomi bagi pesantren di Indramayu.






