Raih Top Human Capital Awards 2025, BPR Bank Karanganyar Siap Transformasi ke Bank Syariah

JAKARTA – PT BPR Bank Karanganyar (Perseroda) membuktikan komitmennya dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) secara strategis, sebagai perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki Pemkab Karanganyar.

Komitmen ini diwujudkan dengan keberhasilan meraih penghargaan bergengsi pada Top Human Capital Awards 2025 dari majalah TopBusiness.

Direktur Utama Bank Karanganyar, Wisnu Wardhana, menerima penghargaan tersebut dalam acara seremonial di Jakarta pada Selasa (4/11/2025), bersama para pimpinan perusahaan penerima penghargaan lainnya.

Wisnu Wardhana menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi validasi atas praktik manajemen SDM perusahaan.

“Penghargaan ini membuktikan bahwa Bank Karanganyar telah menerapkan human capital management system (HCMS) dengan baik di perusahaan sebagai pendorong bisnis,” kata Wisnu.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengakuan ini merupakan modal kuat bagi Bank Karanganyar yang tengah bersiap menuju transformasi menjadi bank syariah.

Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian objektif dan independen oleh tim dewan juri, yang menilai implementasi HCMS Bank Karanganyar sebagai penggerak kinerja perusahaan.

Ketua Penyelenggara Top Human Capital Awards 2025, M. Lutfi Handayani, yang juga Pemimpin Redaksi Majalah TopBusiness, menekankan bahwa acara ini adalah wadah untuk mendorong peran strategis fungsi Human Capital (HC) sebagai business partner.

“Melalui kegiatan ini, kita bersama-sama mendorong peran strategis fungsi human capital sebagai business partner, yang mampu memerkuat daya saing dan keberlanjutan bisnis perusahaan,” ujarnya.

Tema penghargaan tahun ini, “The Role of Talent Mobility and HCMS as Strategic Business Partner”, sangat relevan dengan tantangan dunia kerja saat ini.

Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan Prof. Dr. Yassierli menyoroti lanskap ketenagakerjaan yang berubah drastis akibat beberapa faktor, diantaranya:

  • Artificial Intelligence (AI),
  • Tuntutan Demografi (dominasi Milenial dan Gen Z), dan
  • Green Transition Sustainability.

Menaker dikesempatan itu juga menyampaikan pentingnya people centric organization untuk menghadapi karakter Milenial dan Gen Z yang kini mendominasi 58,7% angkatan kerja Indonesia.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Merry Riana, memberikan pandangan tentang cara berinteraksi dengan generasi muda, termasuk Milenial dan Gen Alfa.

Menurutnya, meski cara berpikir mereka berbeda, cara paling efektif untuk menggerakkan mereka adalah dengan membangkitkan energi.

“Seorang pemimpin bisnis harus menciptakan energi dengan terus bergerak. Semua hal, termasuk transformasi bisnis, memerlukan energi. Dan energi besar akan menghasilkan rezeki besar,” pungkas Merry.

Ketua Tim Dewan Juri, Budi W. Soetjipto, Ph.D., menjelaskan bahwa mobilitas talenta (talent mobility) dan sistem HCMS yang kuat harus bersinergi.

Pengajar di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia ini mengungkapkan, bahwa talent mobility mencerminkan kemampuan organisasi menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat, pada waktu yang tepat.

HCMS yang kuat, menurut Budi, akan menjadikan mobilitas talenta sebagai motor penggerak inovasi, mempercepat transformasi, dan memastikan organisasi siap menghadapi perubahan strategi bisnis.

“Melalui peran strategis ini, HCMS tidak lagi sekadar fungsi administratif, melainkan menjadi mitra utama dalam pengambilan keputusan bisnis. Pendekatan ini akan menghasilkan organisasi yang adaptif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kinerja tinggi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *