JAKARTA – Pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) berkolaborasi dengan perusahaan market place Shopee untuk membangun ekonomi pesantren.
Kali ini, salah satu platform khusus Shopee yang fokus pada produk-produk halal dan sesuai syariat Islam, yakni Shopee Barokah, memperkuat komitmennya dalam mendukung inisiatif pemerintah dengan berpartisipasi aktif dalam Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi Pesantren yang diinisiasi Kemenko PM.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui pelatihan digital intensif bagi ratusan santri di Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon, Semarang, Jawa Tengah.
Pelatihan ini bertujuan strategis untuk membekali santri dengan keterampilan digital yang relevan, sehingga mereka mampu menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan langsung dari lingkungan pesantren di seluruh Indonesia.
Pemerintah Apresiasi Kolaborasi Industri
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menekankan bahwa membangun ekosistem ekonomi pesantren yang sehat memerlukan sinergi multipihak.
“Pemberdayaan masyarakat yang efektif dimulai dengan ekosistem ekonomi yang sehat, dan pondok pesantren adalah kuncinya. Pemerintah tidak bisa sendiri; kami harus berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk dunia industri dan pelaku bisnis seperti Shopee. Kami sangat mengapresiasi Shopee yang bersedia bergabung dan mendukung upaya pemberdayaan santri ini,” ungkap Muhaimin.
Director of Public Policy Shopee Indonesia, Radityo Triatmojo, menambahkan bahwa industri kreatif di lingkungan pesantren menunjukkan pertumbuhan pesat. Shopee Barokah hadir untuk menjembatani potensi tersebut dengan pemanfaatan teknologi digital.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para Santri semakin adaptif dan tumbuh kuat dalam ekosistem digital. Ini adalah kelanjutan dari program kami sebelumnya, seperti ‘Santri Siap Ekspor Bersama Shopee’ tahun lalu, yang telah memfasilitasi 1.400 santri untuk mengembangkan bisnis hingga melakukan ekspor produk melalui Program Ekspor Shopee,” jelas Radityo.
Materi Pelatihan: Optimasi Toko Hingga Pemasaran Lintas Platform
Ratusan santri yang mengikuti kegiatan ini menerima pelatihan mendalam mengenai optimalisasi produk dan toko di e-commerce. Materi pelatihan meliputi:
Optimalisasi Performa Toko: Edukasi praktis tentang cara pengaturan toko, visual merchandising (pengaturan tampilan foto produk), dan informasi esensial yang dapat menarik minat pembeli.
Pemanfaatan Fitur Promosi Lanjutan: Penggunaan efektif fitur seperti iklan berbayar, Shopee Live, dan Shopee Video, serta pemanfaatan momentum kampanye tanggal kembar untuk memaksimalkan visibilitas toko dan potensi penjualan.
Kanal Khusus: Koleksi UMKM Santri Indonesia
Untuk memberikan dorongan akses pasar yang lebih besar, Shopee Barokah turut meluncurkan etalase spesial ‘Koleksi UMKM Santri Indonesia’. Kanal pemasaran khusus ini mempromosikan produk-produk hasil usaha pondok pesantren dan santri, memberikan mereka visibilitas nasional, dan membantu menembus pasar yang lebih luas.
Indonesia, dengan populasi muslim terbesar di dunia mencapai sekitar 246 juta jiwa pada tahun 2025, memiliki potensi pasar produk muslim yang sangat besar. Dukungan digitalisasi ini diharapkan dapat mengubah peran Indonesia dari sekadar pasar menjadi produsen dan pemain utama dalam industri halal global.
“Kami berharap, dukungan berkelanjutan untuk program Kemenko PM ini dapat menjadi katalis kuat bagi pengembangan kreativitas, inovasi produk, dan kemandirian ekonomi santri serta pondok pesantren di masa depan,” tutup Radityo.










