JAKARTA – hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan, indeks literasi keuangan telah mencapai 66,46 persen, sementara inklusi keuangan berada di angka 80,51 persen. Hasil ini menandakan bahwa pemerintah terus memperkuat literasi dan inklusi keuangan nasional.
Sebagai upaya untuk mengejar target yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, angka ini menjadi penting. Target tersebut adalah, inklusi keuangan nasional sebesar 91 persen pada tahun 2025 dan mencapai 98 persen pada tahun 2045 nanti
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo turut mengambil peran aktif mendukung pencapaian target ambisius tersebut. Dalam rangkaian peringatan Hari Keuangan Nasional 2025 dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK), Jasindo menggelar berbagai kegiatan edukatif tentang asuransi di sejumlah wilayah Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema, menegaskan komitmen perusahaan.
“Sebagai bagian dari ekosistem keuangan negara, Jasindo berkomitmen memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan asuransi. Melalui kegiatan literasi yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat, kami berupaya menumbuhkan kesadaran bahwa asuransi adalah bagian dari gaya hidup finansial yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Brellian di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Jangkau Petani Hingga Generasi Muda
Sepanjang bulan Oktober, Jasindo menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang menyasar berbagai segmen masyarakat, antara lain:
Belajar Bersama Jasindo: Kegiatan edukasi keterampilan praktis dan perilaku hidup bersih untuk Ibu dan Anak yang dilaksanakan di Rumah Peduli, Kebagusan, Jakarta Selatan.
Indonesia Career Expo & Campus Job Fair: Acara yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), bertujuan membuka peluang karier sekaligus memperkenalkan peran penting industri asuransi dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Program Literasi Asuransi untuk Petani: Program ini memberikan edukasi mengenai pentingnya perlindungan usaha tani sebagai upaya mendukung ketahanan pangan. Dilaksanakan di sentra-sentra pertanian seperti Garut, Purwakarta, Bandung, Indramayu, dan Kendal.
Jasindo Goes to School dan Jasindo Goes to Campus: Program ini fokus meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda, memperkenalkan konsep dasar manajemen risiko, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya asuransi dalam perencanaan keuangan.
Brellian Gema menambahkan bahwa upaya ini didasari keinginan agar konsep asuransi tidak dianggap rumit.
“Kami ingin literasi keuangan terasa dekat dengan kehidupan masyarakat, bukan hal yang rumit. Dari petani hingga mahasiswa, semua berhak paham bagaimana asuransi membantu menjaga stabilitas ekonomi keluarga dan usaha,” tutupnya.






