Bank Lokal Rasa Nasional, BPR Prima Artha Sejahtera Hadir jadi Pelopor Investasi Emas di Sulteng

PALU – BPR Prima Artha Sejahtera (PAS) muncul disela-sela lanskap industri perbankan yang semakin kompetitif. Hadirnya BPR PAS sebagai salah satu contoh nyata transformasi bank lokal menjadi institusi berdaya saing nasional.

BPR yang berkantor di Jalan Moh. Yamin, Kota Palu ini sukses bertransformasi menjadi pemimpin inovasi di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Di bawah kendali Direktur Utama Hendrik Syam, BPR PAS kini menyandang predikat pionir dengan meluncurkan program investasi emas mulai dari 1 gram—sebuah langkah yang belum pernah dilakukan oleh BPR lain di Sulteng.

Mengusung semangat “Bank Lokal Rasa Nasional”, Bank PAS tidak hanya fokus pada penyaluran pembiayaan, tetapi secara aktif membangun budaya investasi yang aman dan terjangkau di kalangan masyarakat.

“Program investasi emas kami hadir untuk memberi alternatif investasi yang aman dan terjangkau, bahkan tanpa uang muka. Kami ingin agar investasi tidak lagi eksklusif,” ujar Hendrik Syam kepada Radar Palu, Rabu (12/11).

Inovasi ini terbukti efektif menarik minat nasabah baru, terutama dari kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi basis utama perekonomian Kota Palu.

Pengakuan OJK dan Penghargaan Kinerja Terbaik
Selain menjadi BPR pertama dengan produk investasi emas, Bank PAS juga menorehkan serangkaian prestasi signifikan. Sepanjang tahun lalu, lembaga yang dikenal luas sebagai “White Bank” ini meraih penghargaan Bank Berkinerja Terbaik.

Pengakuan juga datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menetapkan Bank PAS sebagai salah satu bank dengan aktivitas literasi keuangan paling aktif dan jumlah peserta terbanyak di Sulteng.

Perluasan Layanan dan Jaringan Strategis
Untuk memperkuat jaringan dan ekosistem keuangannya, Bank PAS telah melakukan kolaborasi strategis dengan beberapa institusi besar, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulteng, Bank Syariah Indonesia (BSI), serta BPJS Kesehatan.

Kerja sama ini berhasil memperluas layanan dan jangkauan BPR di daerah. Hingga kini, Bank PAS telah membina 62 debitur Mikro Prima di luar sektor UMKM umum. Program pembiayaan mereka semakin sederhana dan pro-rakyat, bahkan menawarkan skema tanpa agunan bagi pelaku usaha kecil seperti kantin kampus dan sekolah, yang disambut positif oleh masyarakat.

Kini, dengan penyaluran kredit mencapai sekitar Rp 2 miliar per bulan, BPR PAS semakin memantapkan posisinya, menandakan kepercayaan publik yang terus meningkat terhadap institusi yang ikonik dengan gedung bercat putih ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *