Kinerja BPR Jambi Menurun Dampak Konsolidasi dan Penurunan Kredit

JAMBI – Kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) khususnya di Jambi sejak bulan Agustus 2025 hingga saat ini mengalami penurunan signifikan . Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi secara umum Kredit Perbankan di Provinsi Jambi yang mencatat pertumbuhan positif.

Penurunan ini disebabkan oleh adanya konsolidasi (penggabungan) tiga BPR yang sebelumnya beroperasi di Jambi. Tiga entitas tersebut telah bergabung dengan BPR di luar wilayah Jambi, yaitu PT BPR Universal Sentosa bergabung dengan PT BPR Universal di Tangerang Selatan, PT BPR Buana Mandiri bergabung dengan PT BPR Barelang Mandiri di Kepulauan Riau dan PT BPR Ukabima Permata bergabung dengan PT BPR Ukabima Lestari di Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala OJK Provinsi Jambi, Yan Iswara, menjelaskan dampak dari konsolidasi tersebut.

“Penyaluran kredit BPR di Jambi mengalami penurunan 8,46 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,02 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga turun 9,91 persen (yoy) menjadi Rp 935,68 miliar,” ujar Yan Iswara pada Minggu (26/10/2025).

Meskipun terjadi penurunan, Yan Iswara menambahkan bahwa rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR masih berada dalam batas wajar, yakni 84,32 persen. Namun, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tercatat cukup tinggi di angka 17,89 persen.

Dalam hal penyaluran, BPR di Jambi tetap konsisten sebagai penyalur kredit utama bagi sektor modal kerja dengan porsi terbesar, yaitu 52,85 persen. Diikuti oleh kredit investasi sebesar 33,14 persen, dan sisanya untuk kredit konsumsi sebesar 14,02 persen. Komitmen BPR terhadap pelaku usaha juga tercermin dari porsi penyaluran kredit kepada UMKM yang mencapai 83,36 persen, sedangkan non-UMKM sebesar 16,64 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *