Gas Pol! BPR Kota Sukabumi Kejar Target dalam 5 Tahun Capai Aset 10 Kali Lipat jadi Rp500 Miliar

SUKABUMI – Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Kota Sukabumi melakukan langkah gebrakan untuk mencapai target ambisius. Tak tanggung-tanggung, target yang akan dicapai adalah menaikkan total aset dari yang saat ini sekitar Rp50 miliar, menjadi Rp500 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Target fantastis lonjakan sepuluh kali lipat ini akan dicapai melalui penguatan fundamental internal, perluasan pasar, dan peningkatan kepercayaan publik.

Direktur BPR Kota Sukabumi yang baru dilantik, Sutrisno Priyosuryono, menyatakan optimisme tinggi dalam mencapai target tersebut. Meskipun menantang, ia meyakini BPR Kota Sukabumi memiliki fondasi keuangan yang sangat kuat.

Rasio Keuangan Sangat Sehat, Jauh di Atas Rata-Rata Industri

Sutrisno menekankan bahwa secara fundamental, BPR Kota Sukabumi berada dalam kondisi sangat sehat. Hal ini dibuktikan oleh sejumlah indikator keuangan utama per akhir 2024 yang jauh melampaui batas minimum industri:

– Rasio KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum): 60%, jauh di atas ketentuan minimum 12%.

– ROA (Return on Asset): 5%, lebih tinggi dari ambang batas sehat 2%.

– BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional): 69%, jauh lebih efisien dari batas 80%.

“Dengan angka-angka ini, BPR Sukabumi memiliki posisi yang sangat kompetitif untuk bertumbuh ke depan. Target ini sangat menantang, tapi bukan hal yang mustahil,” ujar Sutrisno pada Rabu (8/10/2025).

Fokus Utama: Mengatasi DPK Kecil dan Merebut Kepercayaan Masyarakat

Meskipun fundamentalnya solid, Sutrisno mengakui tantangan terbesar saat ini adalah minimnya Dana Pihak Ketiga (DPK). Hingga akhir 2024, DPK yang dihimpun baru mencapai Rp22,8 miliar, mengindikasikan rendahnya jumlah nasabah dan tingkat kepercayaan masyarakat umum.

“Masalah utamanya adalah rendahnya jumlah nasabah dan tingkat kepercayaan masyarakat. Ini menjadi fokus utama kami ke depan,” jelas Sutrisno.

Untuk mengatasi ini, BPR Sukabumi akan melakukan beberapa lanka, diantaranya:

1. Diversifikasi Nasabah: Tidak hanya menyasar ASN, tetapi juga merangkul masyarakat umum dan pelaku usaha produktif.

2. Inovasi Produk: Menggenjot produk-produk menarik seperti Tabungan Pendidikan, Tabungan Umroh, Pembiayaan KPR Skema Terjangkau, dan penguatan Tabungan Hari Raya.

3. Pendekatan Jemput Bola: Aktif turun langsung ke lapangan dan masyarakat sebagai strategi utama mendorong pertumbuhan basis nasabah, dan

4. Mengejar Pertumbuhan Mandiri dan Menekan Ketergantungan Modal Daerah

Selain meningkatkan DPK, BPR Sukabumi akan memperluas portofolio pembiayaan, termasuk merambah sektor proyek pemerintah daerah melalui sistem close financing. Strategi ini diharapkan dapat menekan cost of fund dan meningkatkan daya saing dibandingkan bank umum.

Lebih jauh, BPR Sukabumi berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada penyertaan modal dari Pemerintah Daerah. Pertumbuhan aset dan modal akan dikejar melalui peningkatan laba dan ekspansi pasar secara mandiri.

“Kita ingin bertumbuh dengan kaki sendiri. Jika target aset Rp500 miliar tercapai, kami proyeksikan laba bisa menembus Rp25 miliar, dan modal dapat tumbuh dua kali lipat,” kata Sutrisno optimis.

Sebagai catatan positif, pada Agustus 2025, BPR Kota Sukabumi telah meraih predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank, sebuah pengakuan atas kinerja institusi yang solid.

Sebagai closing stratement, Sutrisno mengajak seluruh warga Kota Sukabumi untuk aktif berpartisipasi dan mempercayai layanan BPR sebagai komitmen bersama dalam membangun ekonomi lokal.

“Partisipasi masyarakat adalah kunci. Dengan dukungan publik, kami yakin target ini bukan sekadar mimpi,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *