Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi melalui aplikasi mobile dan internet meroket hingga 11,67 miliar transaksi pada triwulan II-2025, tumbuh impresif sebesar 30,51 persen secara tahunan (YoY). Transaksi digital di Indonesia yang mengalami lonjakan signifikan ini, menandakan bahwa gelombang transformasi digital terus melanda sektor keuangan.
Tren positif ini turut tercermin pada kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) yang membukukan pertumbuhan total aset 6,50 persen (YoY). Namun, sektor micro banking dinilai masih memiliki ruang besar untuk meningkatkan performa.
Kuncinya terletak pada pengembangan teknologi informasi (IT) yang meliputi modernisasi core banking system, penguatan infrastruktur, keamanan siber yang tangguh, serta arsitektur digital yang mampu mendorong inovasi produk dan layanan.
Dwi Sulistiani, CEO Telkomsigma, dalam keterangan resminya mengungkapkan, sebagai salah satu pionir layanan core banking system di Indonesia, Telkomsigma menegaskan komitmennya untuk memperkuat kapabilitas layanan IT Business-to-Business (B2B), khususnya di sektor micro banking.
“Komitmen ini bertujuan mendukung akselerasi pertumbuhan bisnis BPR/BPRS/Koperasi serta meningkatkan customer experience bagi nasabah mereka,” ujar Dwi.
Percepatan ini, lanjut Dwi, menuntut semua pihak untuk mendalami perkembangan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), cyber security, cloud, digital banking, dan connectivity. Teknologi-teknologi ini sangat krusial dalam membantu BPR/BPRS/Koperasi menjalankan transformasi digital yang cepat dan efektif.
Senada dengan hal tersebut, Karnoto Mohamad, Wakil Pimpinan Redaksi Infobank, menekankan bahwa industri micro banking wajib segera beradaptasi dengan era digitalisasi keuangan. Tujuannya adalah menciptakan transaksi yang lebih efisien sambil tetap memitigasi berbagai risiko yang menyertainya.
Ia juga memproyeksikan, tahun 2026 akan didominasi oleh deretan tren teknologi, antara lain: Agentic & Predictive AI, Open & Embedded Finance, Regulatory Technology, Data Sovereignty, serta Blockchain.
Dalam rangkaian kegiatan Micro Banking Connect 2025, Telkomsigma turut menghadirkan Direktur Utama PT BPR Jatim (Perseroda) Irwan Eka Wijaya, Direktur Utama PT BPR Sukawati Pancakanti Made Arya Amitaba, dan BPRS Al Salaam. Mereka memaparkan pengalaman nyata dalam mengimplementasikan percepatan digitalisasi secara end-to-end.
Dalam konteks ini, Telkomsigma berperan sebagai mitra strategis yang telah membawa perubahan signifikan, khususnya dalam mencapai efisiensi operasional, pemantauan bisnis yang lebih baik, serta penyediaan akses layanan nasabah 24/7 yang mudah, cepat, dan real-time.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan BPR, BPRS, dan Koperasi se-Indonesia ini menjadi momentum penting bagi Telkomsigma untuk menunjukkan eksistensinya.
Telkomsigma siap menjalin kolaborasi strategis dengan lebih banyak lembaga keuangan mikro, sekaligus bersama-sama meningkatkan kapabilitas dan inovasi layanan terbaik. Hal ini demi mendorong pertumbuhan bisnis perbankan dan menciptakan ekonomi daerah yang berdaya saing tinggi.






