Bank Jateng Bersinergi dengan Kemenag Blora Dorong Kemandirian Ekonomi Umat melalui ‘Santripreneur’

BLORA – Masih dalam suasana peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, bekerja sama dengan Bank Jateng Cabang Blora menggelar pelatihan “Santripreneur: Kewirausahaan dan Literasi Keuangan.”

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kemenag Blora ini bagian penting dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025.

Pelatihan berlangsung sukses, dan disambut antusias oleh 85 peserta yang terdiri dari 35 guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), 35 guru Madrasah Diniyah (Madin), serta 15 imam masjid penerima hibah peningkatan kesejahteraan dari Pemerintah Kabupaten Blora.

Kasubbag Tata Usaha (TU) Kantor Kemenag Blora, Kholid, yang mewakili Kepala Kankemenag Blora, H. Roziqun, menekankan pentingnya kegiatan ini. Ia berharap para peserta tidak hanya mahir dalam mengelola keuangan pribadi, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak dan pelopor kewirausahaan.

“Kami berharap mereka bisa menularkan semangat dan ilmu yang diperoleh kepada para santri dan masyarakat sekitar,” ujar Kholid, seperti dikutip dari blorakab.go.id.

Dalam sesi pelatihan, peserta dibekali dua materi utama yang krusial untuk kemandirian ekonomi:

Kewirausahaan: Dibawakan oleh Marta dari Bank Jateng, materi ini fokus pada kesiapan memulai usaha, teknik pemasaran yang efektif, strategi bersaing dengan kompetitor, dan cara meningkatkan produksi.

Literasi Keuangan: Disampaikan oleh Ari dari Bank Jateng, sesi ini membahas tuntas manajemen keuangan yang baik serta pengenalan berbagai program dan produk keuangan Bank Jateng yang dapat mendukung usaha peserta.

Pelatihan “Santripreneur” ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan tokoh dan pendidik agama. Lebih dari itu, kegiatan ini bertujuan memperkuat peran strategis lembaga-lembaga keagamaan dalam membangun kemandirian ekonomi dan sosial di tengah masyarakat.

Dengan bekal wawasan dan ilmu yang diperoleh, para guru TPQ, guru Madin, dan imam masjid diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi umat di Blora.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *