JAKARTA – Pelaku kejahatan siber di dunia perbankan masih merajalela, dan mereka terus mengembangkan pola baru untuk mengelabui masyarakat, termasuk dengan menyamarkan diri sebagai institusi resmi. Kejahatan ini marak seiring dengan meningkatnya penetrasi layanan digital.
Menyikapi hal ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap maraknya modus penipuan digital yang menggunakan tautan palsu.
BRI mengingatkan, bahwa salah satu modus phishing yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan siber adalah penyebaran tautan palsu melalui pesan singkat, email, atau media sosial. Tautan tersebut mengarahkan pengguna ke situs tiruan yang menyerupai laman resmi perbankan.
Situs tersebut perlu diwaspadai, pasalnya, di situs tersebut, pelaku akan meminta informasi sensitif seperti user ID, PIN, OTP, password, atau data kartu. Jangan pernah mengisi informasi tersebut, karena pelaku dapat mengakses rekening dan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan nasabah.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, dalam melakukan pengembangan layanan digital, BRI fokus menjadikan aspek keamanan sebagai elemen penting.
Dalam keterangan resminya, Hendy menyampaikan, bahwa bagi BRI, keamanan dan kenyamanan dalam layanan digital merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dan menjadi dasar utama dalam membangun serta menjaga kepercayaan nasabah.
“BRI terus memperkuat sistem perlindungan melalui pengembangan teknologi, pembaruan infrastruktur, dan penerapan standar keamanan yang konsisten di setiap lapisan sistem digital,” ujar Hendy dalam keterangan resmi, Jumat 18 Juli 2025.
Waspadai Modus Penipuan Berkedok Komunikasi Resmi
Hendy menjelaskan, BRI mengingatkan bahwa pesan yang mencatut nama institusi sering kali dirancang menyerupai komunikasi resmi perbankan. Langkah ini menurut dia, untuk menjaga kenyamanan bertransaksi.
Dikatakannya, pelaku kejahatan siber umumnya menyisipkan tautan yang terlihat meyakinkan, tetapi diarahkan ke situs tiruan yang dibuat untuk mengelabui korban.
Oleh sebab itu, BRI mendorong nasabah untuk memanfaatkan fitur-fitur keamanan yang tersedia, termasuk autentikasi biometrik, verifikasi dua langkah, pembaruan aplikasi secara berkala, dan pengaktifan notifikasi transaksi.
Masih dijelaskan Hendy, seluruh langkah ini merupakan bagian dari penguatan kontrol mandiri dalam menghadapi potensi risiko digital.
Hendy menekankan bahwa terciptanya layanan digital yang aman merupakan hasil dari kolaborasi yang solid antara BRI dan nasabah.
“Nasabah memegang peran penting dalam menjaga keamanantransaksi dengan tetap waspada terhadap potensi ancaman siber yang semakin berkembang,” tegasnya.
Akses Hanya Lewat Kanal Resmi BRI
Terkait berbagai modus penipuan tersebut, masyarakat diimbau untuk hanya mengakses informasi dan layanan melalui kanal resmi BRI, yaitu situs web www.bri.co.id serta akun media sosial terverifikasi seperti Instagram @bankbri_id, Facebook BANK BRI, Twitter/X @BANKBRI_ID, @promo_BRI, @kontakBRI, dan TikTok @bankbri_id.
Untuk kebutuhan layanan maupun pengaduan, nasabah dapat menghubungi Contact BRI di 1500017 atau menggunakan layanan WhatsApp asisten virtual SABRINA di nomor 0812 1214 017.