Peringati Hari Kartini, OJK Gandeng BI dan KP2MI Edukasi Keuangan 1.000 Perempuan PMI

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan yang ditujukan khusus bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) perempuan.

Inisiatif dengan tema ‘Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera’ ini melibatkan partisipasi sekitar 1.000 PMI.

Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta, pada hari Senin, 21 April 2026, turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Di antaranya Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding; Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti; dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Abdul Kadir Karding menyampaikan pesan kepada para PMI untuk memanfaatkan sesi edukasi ini sebaik mungkin.

Menteri menekankan pentingnya pemahaman mengenai pengelolaan keuangan serta pemilihan transaksi dan investasi yang tepat guna memaksimalkan manfaat dari hasil kerja di luar negeri demi kesejahteraan keluarga.

Disebutkannya, data dari KP2MI/BP2MI dalam periode lima tahun terakhir (2021-2025) mencatat bahwa mayoritas PMI, yaitu sebesar 66,3 persen atau 624.908 orang, adalah perempuan yang tersebar di berbagai negara penempatan.

“Kegiatan edukasi keuangan ini memiliki nilai strategis yang signifikan dalam membekali para Pekerja Migran dengan kemampuan untuk mengelola pendapatan mereka secara bijaksana dan produktif,” Abdul Kadir.

Peran penting PMI sebagai salah satu pilar penggerak perekonomian, ditekankan oleh Deputi Gubernur Senior BI, Destry.

Destry menegaskan, PMI sebagai salah satu pilar penting dalam menggerakkan perekonomian, baik melalui kontribusi langsung di luar negeri maupun melalui remitansi, yang mereka kirimkan ke tanah air.

Tak hanya itu, Destry juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap risiko penipuan digital para PMI terutama di tengah kemudahan transaksi keuangan di era digital saat ini.

Dikatakannya, BI juga terus menekankan pentingnya pelindungan konsumen di tengah kemajuan digitalisasi.

“Melalui Kampanye Konsumen Cerdas PeKA (Peduli, Kenali, dan Adukan), masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan. Dalam semangat Kartini, BI turut memotivasi kaum perempuan untuk lebih berdaya secara finansial, mampu mengakses layanan keuangan yang inklusif dan aman, serta menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan,” jelasnya.

Sementara Kepala Eksekutif OJK Friderica mengatakan, para perempuan PMI tidak hanya berperan penting bagi keluarganya, namun juga telah berkontribusi besar pada pendapatan negara sehingga harus dibekali dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi.

“Keterampilan literasi keuangan menjadi modal penting yang perlu ibu-ibu PMI kuasai agar nantinya ketika sudah tidak aktif bekerja dan kembali ke tanah air, masih memiliki tabungan hasil pengelolaan keuangan selama di negara penempatan yang dapat dimanfaatkan untuk merintis usaha baru atau meneruskan usaha keluarga, sehingga lebih produktif dan sejahtera,” kata Friderica.

Kepada para pekerja migran Indonesia, Frederica mengingatkan agar lebih berhati-hati terhadap penipuan yang belakangan banyak muncul di masyarakat.

“Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai, supaya bapak, ibu ini, mas, mbak ini bekerja dengan penuh keringat ya, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah, jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ya,” pesannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *