DENPASAR – Pelatihan sertifikasi kompetensi kerja kualifikasi direktur dan komisaris BPR/BPRS, menjadi langkah strategis untuk menyiapkan calon pengurus baik itu direksi dan komisaris. Melalui pelatihan ini, maka kekosongan jabatan yang dibutuhkan industri BPR dapat terisi.
Sebanyak 23 orang, terdiri dari 18 direksi dan 5 komisaris BPR/BPRS mengikuti pelatihan ini.
Hal ini disampaikan Ketua Perbarindo Bali, I Ketut Komplit, usai pembukaan pelatihan sertifikasi kompetensi kerja kualifikasi direktur dan komisaris BPR/BPRS yang digelar DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali, di Hotel Azana Boutique, Denpasar, Senin (7/4).
I Ketut Komplit berharap, melalui pelatihan ini, akan ada kesiapan calon-calon pengurus di lingkungan BPR/BPRS di Bali.
“Dengan itu akan semakin banyak orang-orang yang mau jadi pengurus, karena tugas pengurus itu tidak ringan atau mudah di tengah kondisi dan banyaknya tantangan saat ini,” kata I Ketut Komplit.
Selain itu, Ia menjelaskan, pelatihan ini juga diharapkan bisa menjadi salah satu langkah untuk menyiapkan SDM BPR menjadi pemimpin.
“Serta ke depannya mampu menyiapkan leader yang bisa membuat BPR terus bertumbuh, berkembang secara sehat, berkualitas, berintegritas serta profit,” ungkapnya.
Menurut I Ketut Komplit, dalam situasi perekonomian yang saat ini mengalami perlambatan, penguatan internal BPR menjadi kunci keberlangsungan. Karena itu, kata dia, kelengkapan sebuah lembaga BPR menjadi hal penting terutama bagi pemimpin, yang nantinya memberikan arahan hingga kebijakan.
“Dengan kuatnya internal akan bisa menangkap peluang yang ada di luar walaupun peluang sekarang tidak begitu bagus sekali. Tapi harapannya dengan leader yang kuat dan tangguh mampu merebut pasar,” katanya.
Salah seorang peserta pelatihan, I Made Dirgayana dari BPR Hoki mengatakan, dengan mengikuti pelatihan sertifikasi kompetensi ini diharapkan nantinya mampu memperoleh berbagai teori yang nantinya akan dipraktekan dalam mengelola BPR.
“Tujuan kami ikut pelatihan sertifikasi khusunya kualifikasi komisaris karena kami memiliki beban dan tugas tanggung jawab di BPR kami kebetulan ada kekosongan di komisaris,” ujarnya.
Dirgayana berharap, dengan memiliki bekal yang mumpuni di bidang pengelolaan BPR serta mengetahui informasi terbaru, mampu membuat BPR berkesinambungan dan memberi keuntungan.
“Dengan pelatihan ini tentu kami akan lebih banyak tahu, teori yang kemudian kami implementasikan di lapangan sehingga bank ini kita jaga kedepan sehingga bisa memberikan profit,” tutupnya.