Halalbihalal, Pesakom Soloraya Ingatkan BPR/BPRS Update Diri Hadapi Tantangan

SOLO – Suasana keakraban terasa dalam acara halalbihalal yang digelar Paguyuban Pemegang Saham dan Komisaris BPR/BPRS (Pesakom) Soloraya di Dalem Prangwedanan Pura Mangkunegaran pada Senin (14/4/2025).

Lebih dari sekadar tradisi silaturahmi pasca Lebaran, pertemuan ini juga menjadi ruang diskusi informal mengenai dinamika dan tantangan yang dihadapi industri BPR/BPRS. Saling bersalaman dan bertukar sapa menjadi pemandangan hangat di antara anggota Pesakom Soloraya dan para tamu undangan, yang juga terdiri dari perwakilan Pura Mangkunegaran, Bank Indonesia Solo, serta OJK.

Ketua Pesakom Solo Raya, Wymbo Widjaksono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini adalah momen penting bagi Pesakom Soloraya untuk saling memaafkan dan mempererat persaudaraan.

Lebih lanjut Wymbo kembali mengingatkan mengenai visi dan misi dari Pesakom BPR/BPRS Soloraya. Visi Pesakom adalah memberikan wadah pagi pemegang saham dan komisaris BPR/BPRS se-Soloraya untuk memajukan industri BPR dan BPRS.

Wymbo mengatakan, para pemegang saham dan komisaris di BPR/BPRS juga diharuskan untuk selalu meningkatkan pemahaman dan wawasan. Hal ini mengingat regulasi yang saat ini terus berkembang.

Menurut Wymbo. regulasi industri BPR saat ini terus bertambah dari sisi jumlah maupun kompleksitas regulasi, bahkan ada stigma bahwa regulasi-regulasi BPR sudah semakin mendekati regulasi dari bank umum, baik dari konvensional maupun syariah.

“Sebagai pemegang saham dan dewan komisaris/dewan pengawas BPR, kita berkewajiban untuk terus meng-update diri,” kata Wymbo.

Ia mencontohkan, salah satu regulasi yang ada saat ini yakni terkait Single Present Policy, yang mewajibkan merger BPR, serta diberlakukannya Cadangan Kerugian Pengurangan Nilai (CKPN) yang dinilai juga berdampak sangat besar pada industri BPR.

Pesakom Soloraya, mempunyai tugas menjembatani kebutuhan dewan komisaris/dewan pengawas, agar bisa secara rutin melakukan update atas pengetahuan perbankan maupun regulasi terbaru.

Sementara Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan harapannya,  agenda halalbihalal ini bisa terus mendorong meningkatnya kolaborasi antara OJK dengan industri jasa keuangan di wilayah Soloraya.

Terkait regulasi, Eko menjelaskan, diperlukan dalam rangka sebagai upaya pengawasan, Serta untuk membantu operasional BPR/BPRS lebih baik dan optimal di tengah perkembangan teknologi saat ini, termasuk dengan berkembangnya transaksi berbasis digital.

Eko mengungkapkan, perkembangan BPR/BPRS pada Januari 2025, untuk aset secara yoy naik 4,8%. Ke depan diharapkan peningkatannya bisa mencapai minimal 10%. Untuk penghimpunan dana secara yoy juga meningkat sekitar 5,32% sementara kredit meningkat secara 6,3%.

Eko menambahkan, pertumbuhan tersebut menunjukkan prospek positif terkait perkembangan ekonomi di wilayah Soloraya, serta peran BPR/BPRS.

“Namun, kembali saya ingin mengingatkan NPL meningkat. Jika tahun lalu 8,52% sekarang 11,12%. Semoga di tahun ini bisa lebih ditekan,” tutup Eko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *