Edukasi Keuangan Warga Desa Penyandang Disabilitas di Bulukumba Sulsel, Wujud OJK Peduli

SULSEL – Sebagai wujud kepedulian terhadap penyandang disabilitas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan bagi warga Desa Kambuno dan Bontomangiring, Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan.

Acara yang berlangsung pada Kamis, 24 April 2025, dihelat di Aula Kantor Desa Kambuno, dihadiri oleh 30 peserta yang berasal dari kedua desa tersebut.

Tak hanya peserta kaum disabilitas, namun kegiatan yang difasilitasi langsung oleh OJK ini juga turut dihadiri oleh para pendamping desa, serta perwakilan dari Bank BNI.

Para peserta yang hadir merupakan penyandang disabilitas yang aktif mengembangkan berbagai usaha kecil, seperti peternakan kambing dan jasa jahit.

Kepala Desa Kambuno, Syahrullah, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif OJK ini. Menurut Syahrullah, banyak penyandang disabilitas di desanya telah menerima bantuan modal usaha dari Pemerintah Desa.

“Oleh karena itu, edukasi keuangan ini dinilai sangat penting agar para pelaku usaha dapat mengelola keuangan serta pelaporan usaha mereka dengan lebih baik dan profesional,” ujarnya.

Materi edukasi disampaikan oleh Normasita dari OJK dengan tema “Edukasi Keuangan”.

Dalam sesinya, Norma mengingatkan para peserta untuk selalu waspada terhadap berbagai bentuk penipuan keuangan yang marak terjadi, seperti pinjaman online ilegal, tawaran investasi bodong, serta aplikasi palsu yang sering menyasar masyarakat.

“Untuk itu, kami bagikan nomor resmi WhatsApp OJK, yaitu 081157157157, yang dapat digunakan sebagai sarana pengecekan legalitas perusahaan atau aplikasi keuangan,” jelas Norma.

Sementara itu, narasumber dari Bank BNI, Algi, memperkenalkan inovasi terbaru BNI dalam rangka mendukung program Presiden Prabowo Subianto, “Menuju Indonesia Emas”.

“Kini, masyarakat dapat membuka rekening secara digital melalui aplikasi Wonder dengan setoran awal yang terjangkau, hanya Rp100.000. Hal ini tentu membuat layanan keuangan menjadi lebih mudah diakses dan hemat biaya,” kata Algi.

Melalui kegiatan ini, Algi menjelaskan, diharapkan para penyandang disabilitas di Desa Kambuno dan Bontomangiring dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai pengelolaan keuangan.

“Sekaligus memiliki bekal untuk melindungi diri dari berbagai risiko keuangan yang dapat merugikan,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *