JAKARTA – Dunia perbankan dihebohkan dengan kisruh Bank DKI. Sejak sebelum Idul Fitri lalu, kabar kekisruhan di Bank DKI sudah merebak.
Diawali komplan para nasabah yang mengeluhkan operasional Bank DKI, diantaranya, tidak bisa digunakan untuk transfer dana, hingga saldo tabungan nasabah sudah terpotong untuk transaksi QRIS, tapi dana yang ditransfer tidak masuk ke merchant tujuan. Ini terjadi sejak malam takbiran lalu.
Para nasabah mengatakan, aplikasi Bank DKI hanya bisa dipakai untuk mengecek dana, tetapi tidak bisa transfer ke bank lain atau e-wallet.
Berikut keluhan dan kompalin para nasabah:
“Ini makin lama dari kemarin sebelum lebaran (dari hari kamis) transfer external bank lain ilang, yang di payment (Dana, Gopay sama Ovo) ilang, gabisa apa ap ini, ke ATM juga gabisa, macul aja macul di kebon min @bank_dki @JakOne_Mobile,” kata akun @____naldhi pada 1 April 2025, dikutip Rabu (9/4/2025).
“Pagi ini bener-bener mau ngamuk soalnya @bank_dki dari malem takbiran sampe sekarang MAINTENANCE dan nggak selesai-selesai. JakOne cuma bhat bisa cek saldo aja, transfer ke bank lain/ewallet sama sekali nggak bisa. Baca complain di Instagram juga nggak bisa narik uang di atm,” kata sebuah akun X di “Komunitas MARAH-MARAH” pada tanggal 3 April 2025, dikutip Rabu (9/4/2025).
Bahkan, pada hari Senin lalu, pengguna akun @****ota_ bercerita sampai harus ke kantor cabang Bank DKI di Jalan Slamet Riyadi, Jakarta Timur, guna menarik dana. Sebab, ia tidak bisa menggunakan aplikasi Bank DKI.
“Aplikasi bank dki eror dari sebelum lebaran, terpaksa ke cabang slamet riyadi buat narik cash,” kata akun itu dikutip, Rabu (9/4/2025).
Kondisi ini menarik perhatian pemerintah, dan menuai sorotan legislator DPRD DKI.
Dilansir dari laman resmi DPRD Provinsi DKI Jakarta, Sekretaris Komisi E DPRD DKI, Justin Adrian mendesak, para pimpinan Bank DKI beserta jajarannya melakukan langkah tegas terhadap gangguan hukum yang mungkin terjadi pada Bank DKI.
“Saya mendorong jajaran direksi DKI bilamana memang ada indikasi-indikasi peretasan itu supaya melibatkan penegak hukum,” ujar dia di gedung DPRD DKI Jakarta, dikutip dari laman resmi DPRD Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Upaya-upaya tersebut, menurut Justin, diperlukan untuk menjaga kepercayaan nasabah yang menjadi kunci dalam keberlangsungan dan keberhasilan bisnis perbankan ke depannya.
“Yang dipikul ini kan kepercayaan dari masyarakat DKI Jakarta, nasabah juga,” tegas Justin.
Akhirnya, dalam rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI kemarin, Selasa (9/4/2025), Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memberhentikan Direktur IT PT Bank DKI, Amirul Wicaksono.
Keputusan itu menyusul gangguan layanan yang menyebabkan nasabah tidak dapat bertransaksi sejak malam takbiran, 30 Maret 2025.
Tak sampai disitu, Pramono bahkan menginstruksikan pelaporan masalah ini ke Bareskrim untuk proses hukum lebih lanjut. Mantan Setkab di era Presiden Jokowi ini menekankan pentingnya membangun kepercayaan publik terhadap Pemprov DKI Jakarta.
Menurut dia, perkara ini “sudah keterlaluan” dan tidak mungkin melibatkan “orang dalam.”
Saat ini, sejumlah layanan Bank DKI telah kembali beroperasi secara normal. Di antaranya layanan ATM Bank DKI untuk pembayaran, pembelian, transfer sesama/antar rekening Bank DKI, dan tarik tunai menggunakan kartu ATM Bank DKI atau kartu ATM bank lain di mesin ATM Bank DKI.
Kemudian layanan-layanan JakOne Mobile Bank DKI, CMS (Cash management system) Bank DKI layanan JakOne Pay Jakarta Tourist Pass, dan EDC Bank DKI.
Namun, untuk sementara layanan transfer ke bank lain menggunakan ATM Bank DKI, JakOne Mobile Bank DKI, dan CMS (Cash Management System) Bank DKI serta layanan top-up e-wallet (Gopay, OVO, DANA, & iSaku) belum dapat digunakan. Hal ini masih dikeluhkan oleh para nasabah di media sosial mereka.
“Terpantau bank dki masih blm bisa transfer. Hebat ni bank bisa layanan dasarnya mati 2 minggu ga bergeming,” kata akun X @***er*zet, dikutip Rabu (9/4/2025).
Menurut Gubernur Pramono hingga saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan jajaran Bank DKI untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Ia memastikan, dana nasabah tetap aman.
“Kami memberikan jaminan kepada nasabah Bank DKI di mana pun, di cabang mana pun, bahwa dananya dijamin oleh Bank DKI. Saat ini kami sedang mendalami, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi (IT),” ujarnya sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Selasa (8/4/2025).
Gubernur Pramono juga menegaskan keseriusannya dalam menangani persoalan ini. Pada hari pertama masuk kerja pasca libur Lebaran, pihaknya langsung menggelar pertemuan dengan jajaran direksi Bank DKI.
Sementara, Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo dalam siaran pers menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan aktivitas pemulihan system sepanjang periode libur lebaran tahun 2025.
“Pada tanggal tersebut, sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan sistem keamanan, sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah” ujar Agus dikutip dari laman resmi Bank DKI, Rabu (9/4/2025)
Langkah ini, lanjut Agus, merupakan bagian dari mekanisme kontrol internal kami dalam menjaga integritas sistem perbankan secara menyeluruh. Sebagai dampak dari aktivasi fitur tersebut, terjadi pembatasan sementara pada sebagian layanan transaksi lintas jaringan (off-us), termasuk transaksi ATM melalui jaringan bank lain.
Masih menurut keterangan pers nya, Agus menyampaikan bahwa sejak awal kejadian, Bank DKI langsung mengaktifkan tim teknis, operasional, dan layanan nasabah secara intensif selama 24 jam, untuk melakukan evaluasi sistem, pemulihan berjenjang, serta menjaga kelancaran layanan prioritas lainnya.
Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh, Bank DKI memulai proses pemulihan layanan secara bertahap. Tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM Off-Us, yang kembali dapat digunakan sejak hari Senin, 7 April 2025.
“Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat” ujar Agus.